Tema ini mungkin sudah basi karena dibahas di seluruh media dunia. Apalagi BBC dan CNN yang tak ayal lagi adalah sarang doktrin Israeliyat. Sejak tragedi terorisme yang menabrakan dua buah pesawat kepada gedung tertinggi dan terbanyak perputaran uangnya saat itu, World Trade Center. Islam langsung didiskreditkan oleh seluruh media dunia. Osama bin Laden dengan Al Qaeda-nya langsung jadi incaran seluruh tentara dunia. Padahal, ada sumber yang menyatakan bahwa Al Qaeda itu hasil bentukan badan intelijen Inggris, yang tidak menutup kemungkinan itu misi yang sengaja dilakukan untuk perusakan citra Islam. Sedangkan sumber lain menyatakan CIA lah yang sengaja menabrakan lalu melemparkan tuduhan pada Al Qaeda dengan menggarisbawahi kuat-kuat kata Islamnya. Entah mana yang benar, yang jelas sejak saat ini seluruh media dunia mengidentikkan Islam dengan teroris.
Fenomena yang unik, disaat Islam ditekan oleh media karena tragedi ini, ternyata sikap kritis orang Eropa membuat sebuah gelombang besar mualaf. Rasa penasaran mereka menuntut mereka membuka referensi benar soal Islam, lalu melihat indahnya Islam banyak yang mendapat hidayah.
Bertahun kemudian Amerika meminta izin kepada PBB untuk mengubrak-abrik salah satu negara kaya minyak, Iraq, dengan alasan mengendus keberadaan Al Qaeda dan Osama bin Laden. Setelah membuat pemerintahan sah Saddam Husein hancur, dan mengubrak-abrik kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Iraq, Amerika tetap tak bisa menemukan teroris yang dimaksud. Malah lebih banyak yang terlihat adalah helikopter berbaling-baling dua model Apache berlalu lalang yang dicurigai mengangkut barel-barel minyak Iraq.
Habis masa izin dari PBB melakukan agresi, Amerika merasa tak ingin melemahkan cengkraman terhadap negara 1001 malam itu, lalu Amerika mencari fitnah dengan menyebut Saddam Husein menyimpan senjata pemusnah massal yang harus diamankan Amerika. Akhirnya dengan alasan ini PBB kembali mengizinkan pendudukan. Beberapa tahun lalu Saddam Husein sebagai pemegang kekuasaan Iraq, dianggap sebagai penanggung jawab keberadaan senjata ini, dan telah dihukum mati tanpa peradilan yang sah di Amerika. Hingga kini senjata keramat itu tak pernah terbukti ada.
Takut PBB menarik izin agresinya, Amerika kembali mengeluarkan pernyataan tanpa dasar, bahwa Al Qaeda telah pindah ke Afghanistan. PBB pun lagi-lagi memberi izin untuk melakukan penyisiran militer memburu teroris. Bukan Al Qaeda yang didapat, Amerika malah berhadapan dengan gerakan Taliban yang memperjuangkan Afghanistan tidak diinjak oleh penjajah Amerika. Bukannya sadar dan segera pergi, Amerika malah mengeluarkan pernyataan bahwa Taliban termasuk teroris yang harus diberangus.
PBB kembali mendukung, dan kembali memberi izin kepada Amerika untuk menghancurkan “teroris” itu. Bahkan boleh menyebrang ke Pakistan, karena Taliban juga bermarkas disana. Sampai saat ini, inilah yang terjadi. Entah sampai kapan, dan berapa korban lagi yang harus dipertaruhkan karena sebuah kebohongan sejarah ini.
Sejak kebohongan pertama, dengan masifnya pemberitaan media penduduk Barat mengalami Islamophobia parah. Tumbuh gerakan frontal anti Islam dan maraknya pelecehan terhadap kaum muslim di negara-negara Amerika dan Eropa.
Makanya, kita juga harus hati-hati menyimak sebuah informasi, bisa gawat jika termakan doktrin ini.
Post a Comment Blogger Facebook