Aswaja Magazine

Ibnu Taimiyah Membenarkan dan Menganjurkan Tahlil

Mistikus Cinta 0 Artikel, Tahlil February 27, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJGztKyjucSsc5k-uKtNBQuIL5r9KhSryxyImF0Z_n75lPlTHHqXYjkYie3itsOAsR-1YKu4T36iyynNKppCP0jzxy9oZD4j1AQEIIGkbagiLBbAlayDqcOYlAQc_8iI9FCHWdHic6Tco/s1600/ibnu-taimiyah-tahlilan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ibnu Taimiyah Membenarkan dan Menganjurkan Tahlil" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJGztKyjucSsc5k-uKtNBQuIL5r9KhSryxyImF0Z_n75lPlTHHqXYjkYie3itsOAsR-1YKu4T36iyynNKppCP0jzxy9oZD4j1AQEIIGkbagiLBbAlayDqcOYlAQc_8iI9FCHWdHic6Tco/s1600/ibnu-taimiyah-tahlilan.jpg" title="Ibnu Taimiyah Membenarkan dan Menganjurkan Tahlil" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Syaikh Ibnu Taimiyah, ulama panutan dan sokoguru Wahabi, pernah ditanya seputar ritual tahlilan, yang mencampur antara ayat-ayat Al Quran, tahlil, istighfar, shalawat, dan lain-lain dalam satu komposisi. Ternyata Ibnu Taimiyah membenarkan serta menganjurkannya. Dalam hal ini Ibnu Taimiyah berkata :</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Ibnu Taimiyah ditanya, tentang seseorang yang memprotes ahli dzikir (berjama’ah) dengan berkata kepada mereka, “Dzikir kalian ini bid’ah. Mengeraskan suara yang kalian lakukan juga bid’ah.” Mereka memulai dan menutup dzikirnya dengan al-Quran, lalu mendoakan kaum Muslimin yang masih hidup dan sudah meninggal. Mereka mengumpulkan antara tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hauqalah, dan shalawat Nabi Muhammad SAW?” Lalu Ibnu Taimiyah menjawab, “Berjama’ah dalam berdzikir, mendengarkan al-Quran dan berdoa adalah amal sholeh, termasuk qurbah dan ibadah yang paling utama dalam setiap waktu. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam Shahih al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Sesungguhnya Allah memiliki banyak malaikat yang selalu bepergian di muka bumi. Apabila mereka bertemu dengan sekumpulan orang yang berdzikir kepada Allah, maka mereka memanggil, “Silakan sampaikan hajat kalian.”, lanjutan hadits tersebut terdapat redaksi, “Kami menemukan mereka bertasbih dan bertahmid kepada-Mu.”…. Adapun memelihara rutinitas aurad (bacaan-bacaan wirid) seperti shalat, membaca Al-Quran, berdzikir atau berdoa, setiap pagi dan sore serta pada sebagian waktu malam dan lain-lain, hal ini merupakan tradisi Rasulullah Muhammad SAW dan hamba-hamba Allah yang sholeh, zaman dahulu dan sekarang.” (<b>Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah, juz 22, halaman 305-306</b>).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pernyataan Syaikh Ibn Taimiyah di atas memberikan beberapa kesimpulan:</div><div style="text-align: justify;"></div><ol style="text-align: justify;"><li>Bahwa dzikir berjamaah dengan komposisi bacaan yang beragam antara ayat al-Qur’an, tasbih, tahmid, tahlil, shalawat dan lain-lain seperti yang terdapat dalam tradisi tahlilan adalah amal shaleh dan termasuk qurbah dan ibadah yang paling utama dalam setiap waktu.</li>
<li>Dzikir bersama atau berjamaah dengan mengeraskan suara dan bacaan seragam seperti Tahlilan, tidaklah bid’ah, bahkan termasuk amal dan ibadah utama di setiap waktu.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Ini bukti bahwa ajaran Wahabi, dari waktu ke waktu semakin ekstrem. Amaliyah yang dibolehkan oleh guru-guru mereka, sekarang mereka bid’ahkan. Jika memang Wahabi mengikuti jejak Ibnu Taimiyah, harusnya mereka menggelar Tahlilan, bukan malah melarangnya. Monggo kaum Wahabi yang berilmu menanggapi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber bacaan: <b>Kitab Majmu’ah Fatawa Ibnu Taimiyah Juz 22 Hal 305-306</b> (<a href="http://archive.org/download/mjftitdrwf/mft22.pdf" target="_blank">download disini</a>)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber</b>:</div><div style="text-align: justify;">http://www.moslemforall.com/pendapat-ibnu-taimiyah-tentang-tahlil/</div><div style="text-align: justify;">http://www.idrusramli.com/2013/ibnu-taimiyah-menganjurkan-tahlilan/</div>

Ibnu Taimiyah Membenarkan dan Menganjurkan Tahlil

Syaikh Ibnu Taimiyah, ulama panutan dan sokoguru Wahabi, pernah ditanya seputar ritual tahlilan, yang mencampur antara ayat-ayat Al Quran, t...

KHA Musallim Ridlo

Mistikus Cinta 0 Manaqib February 26, 2015

<div style="text-align: justify;"><b>Singa Podium dari Banyumas</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">KHA Musallim Ridlo adalah satu mubalig alias singa podium dari Kabupaten Banyumas. Almarhum dikenal sosok ulama yang moderat, guru santri, praktisi politik, dan menjabat Ketua NU Banyumas selama tiga dekade. Beliau wafat seratus hari silam, tepatnya tanggal 1 Mei 2014, pada usia 84 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_KPXb6-lzTPrdBt5GBvPowJRq_OxoAqSmGcnzS6c029f9oj41V9K2dcapc3936xEFunAwIU5ODByoLiJRfpFSZ0sSpjdOA_uiZDYAocsn2fOSyCWXGQslVX-4QUcqXXtn4XrIPPpKpT0/s1600/KHA+Musallim+Ridlo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="KHA Musallim Ridlo" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_KPXb6-lzTPrdBt5GBvPowJRq_OxoAqSmGcnzS6c029f9oj41V9K2dcapc3936xEFunAwIU5ODByoLiJRfpFSZ0sSpjdOA_uiZDYAocsn2fOSyCWXGQslVX-4QUcqXXtn4XrIPPpKpT0/s1600/KHA+Musallim+Ridlo.jpg" title="KHA Musallim Ridlo" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto: KHA Musallim Ridlo (kanan) saat bersama KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">“Warga Nahdliyin merasa sangat kehilangan beliau. Kiai Musallim adalah sosok yang sangat konsisten dalam memperjuangkan dan membela NU,” kata Drs H Taefur Arofat, salah satu pengurus PCNU Kabupaten Banyumas.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tokoh kelahiran 27 Februari 1932 ini tumbuh dan dibesarkan di lingkungan pesantren. Musallim kecil mendapat didikan agama langsung dari sang ayah Almaghfurlah <b>KHA Masruri</b>. Ketika para santri lain masih terlelap tidur, remaja Musallim mengaji seorang diri di bawah penerangan lampu minyak. “Dulu ayah mengaji dari jam 3 dini hari hingga waktu Subuh tiba,” tutur M Ibnu Ridlo (50), putera sulung almarhum.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain mengaji ilmu agama, Musallim muda juga menempuh pendidikan formal di Sekolah Rakyat (setara SD). Ternyata, kepiawaian Musallim dalam ilmu agama telah diakui sang ayah sekaligus guru saat usianya relalif muda. Suatu hari KHA Masruri akan mengimami salat jamaah seperti hari-hari biasa namun beliau merasa was-was saat hendak takbiratul ihram. Lantas, beliau memilih mundur dan meminta Musallim menggantikannya sebagai imam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Setamat SR, pemuda Musallim melanjutkan nyantri ke Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Di sana dirinya banyak belajar dan menimba ilmu dari <b>KH Wahid Hasyim</b>, ayah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “KH Wahid Hasyim adalah inspirator ayah dalam banyak hal,” kata M Ibnu Ridlo.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kepergian KH Wahid Hasyim yang begitu tiba-tiba dalam sebuah kecelakaan lalu lintas sungguh memukul hatinya. Konon, semangat pemuda Musallim sempat drop sepeninggal Kiai Wahid. Tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan, beliau melanjutkan studi ke pesantren asuhan <b>KH Bisri Mustofa</b> di Rembang, Jawa Tengah. Sepulang nyantri dari Tebuireng dan Rembang, Kiai Musallim mulai berkiprah di bidang dakwah, pendidikan, dan politik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beliau mendapat amanah sebagai Ketua Partai NU Cabang Kabupaten Banyumas, saat itu partai politik sebelum berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dalam dunia pendidikan, almarhum turut serta merintis berdirinya Yayasan Perguruan Al-Hidayah yang berkantor pusat di Karangsuci Purwokerto bersama KH Muslich, KHM Sami’un, dan sejumlah ulama lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Politik dan Dakwah</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kiprah sebagai wakil rakyat dimulai saat beliau terpilih sebagai anggota DPR-GR Jawa Tengah (1971). Selanjutnya menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyumas hingga tahun 1992. Semasa Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dijabat Kisworo, dirinya menjabat Wakil Ketua DPRD bersama Agus Taruno.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada 1992-1997 KHA Musallim duduk sebagai anggota DPR-RI dari PPP. “Dalam dunia politik, Kiai Musallim dikenal sebagai sosok yang lurus ibarat penggaris; lempeng kaya garisan,” ujar Bupati Achmad Husein, seperti ditirukan M Ibnu Ridlo.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Aktivitas dakwah dan politik dilakoninya secara tulus dan penuh sukacita. Mengisi ceramah pengajian hingga pelosok pedesaan adalah hal dinantikan umat. Bahasa ceramahnya blakasuta alias lugas, tanpa tedheng aling-aling, sehingga mudah dicerna oleh kalangan awam sekalipun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekadar catatan, beberapa tahun silam, Eyang Singa setiap malam Jumat Kliwon mengisi acara Gendu-Gendu Rasa di RRI Purwokerto. Hal ini diakui banyak pihak sebagai kiprah nyata dalam upaya nguri-nguri (baca: melestarikan) Bahasa Jawa dialek Banyumasan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Demikian halnya dengan KHA Musallim Ridlo. Dalam aktivitas dakwahnya beliau sangat konsisten dengan dialek Banyumasan. Dalam konteks ini, Kiai Musallim adalah sosok ulama moderat-visioner yang layak menyandang gelar Pelestari Dialek Ngapak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">KHA Musallim Ridlo telah berpulang ke hadirat Allah, Kamis (1/5) silam. Jenazah almarhum dikebumikan di komplek Pondok Pesantren Al-Masruriyah Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden. Dari pernikahannya dengan Nyai Solihah, beliau dikaruniai lima orang putra: M Ibnu Ridlo, Niswati Amanah, M Aman Ridlo, HM Maskun Ridlo, dan M Hanif Ridlo. Kini dakwah beliau di Pesantren Al-Masruriyah dilanjutkan HM Maskun Ridlo alias Gus Maskun. (Akhmad Saefudin)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sumber:</div><div style="text-align: justify;">http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,13-id,53913-lang,id-c,tokoh-t,KHA+Musallim+Ridlo++Singa+Podium+dari+Banyumas-.phpx</div>

KHA Musallim Ridlo

Singa Podium dari Banyumas KHA Musallim Ridlo adalah satu mubalig alias singa podium dari Kabupaten Banyumas. Almarhum dikenal sosok ulama ...

Haruskah Kita Taqlid

Mistikus Cinta 0 Artikel February 26, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2FL7GJDRDiKm7PaJQ08niZx4rzxcv0bQfIYyTrtMbFWXJfJ91V29GapQCx787BFfd4I6g5zGPb5-HyNO9_3G_cXtHGIo2A2iVDW_2YVYFMgHOYiQ8I03E1FMGFF_oo2MfzMFMNdZjIKQ/s1600/taqlid.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Haruskah Kita Taqlid" border="0" height="156" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2FL7GJDRDiKm7PaJQ08niZx4rzxcv0bQfIYyTrtMbFWXJfJ91V29GapQCx787BFfd4I6g5zGPb5-HyNO9_3G_cXtHGIo2A2iVDW_2YVYFMgHOYiQ8I03E1FMGFF_oo2MfzMFMNdZjIKQ/s1600/taqlid.jpg" title="Haruskah Kita Taqlid" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Taqlid</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Taqlid menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu qalada, yuqalidu, taqlidan, yang berarti mengulangi, meniru dan mengikuti.<span style="font-size: x-small;">[1]</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Para ulama ushul memberikan defenisi taqlid dengan “mengikuti pendapat seseorang mujtahid atau ulama tertentu tanpa mengetahui sumber dan cara pengambilan pendapat tersebut. Orang yang bertaqlid disebut mukallid.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari defenisi di atas terdapat dua unsur yang perlu diperhatikan dalam pembicaraan taqlid, yaitu: </div><div style="text-align: justify;">a)      Menerima atau mengikuti suatu perkataan seseorang</div><div style="text-align: justify;">b)      Perkataan tersebut tidak diketahui dasarnya, apakah ada dalam Al-Qur’an dan hadits tersebut.<span style="font-size: x-small;">[2]</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Defenisi taqlid menurut para ahli ushul fiqih:</div><ul><li>Taqlid menurut Imam Al-Ghazali dalam Al-Mustasyfa adalah:</li>
</ul><div style="text-align: justify;">التّقليد قبول بغير حجّّة وليس طريقا للعلم لافى الاْصول ولافى الفروع</div><div style="text-align: justify;"><br />
“Taqlid adalah menerima suatu perkataan dengan tidak ada hujjah. Dan tidak ada taqlid itu menjadi jalan kepada pengetahuan (keyakinan), baik dalam urusan ushul maupun dalam urusan furu’.”</div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li>Al-Asnawi dalam Kitab Nihayat Al-Ushul mendefinisikan:</li>
</ul><div style="text-align: justify;">التّقليد هو الاْخذ بقول غير دليل</div><br />
<div style="text-align: justify;">“Mengambil perkataan orang lain tanpa dalil”</div><ul><li>Ibnu Subki dalam Kitab Jam’ul Jawami mendefinisikan:</li>
</ul><div style="text-align: justify;">التقليد هو اخذ القول من غير معرفة دليل</div><br />
<div style="text-align: justify;">“Taqlid adalah mengambil suatu perkataan tanpa mengetahui dalil”.<span style="font-size: x-small;">[3]</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<b>Hukum dan Ketentuan Bertaqlid</b><br />
<br />
Para ulama membagi hukum taqlid menjadi tiga, yaitu:<br />
<br />
<b>1.      Taqlid yang haram</b><br />
Para ulama sepakat bahwa haram melakukan taqlid yang jenis ini. Jenis taqlid ini ada tiga macam, yaitu:<br />
<br />
a)      Taqlid semata-mata mengikuti adat kebiasaan atau pendapat nenek moyang atau orang-orang dahulu kala yang bertentangan dengan al-Qur’an dan hadits. Padahal perbuatan tersebut tidak sesuai dengan firman Allah, antara lain dalam surat al-Ahzab ayat 64-67:<br />
<br />
<b>Artinya</b>:<br />
<i>“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir, dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak mendapat perlindungan dan tidak pula penolong. Di hari itu muka mereka dibolak-balik di dalam api neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya andai kami taat kepada Allah dan kepada Rasul. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu menyesatkan kami”.</i> <b>(QS. Al-Ahzab: 64-67)</b><br />
<br />
b)      Taqlid kepada perkataan atau pendapat seseorang, sedang yang bertaqlid mengetahui bahwa perkataan atau pendapat itu salah. Firman Allah dalam surat At-Taubah: 31.<br />
<br />
<b>Artinya</b>:<br />
<i>“Mereka menjadikan para tokoh agama dan rahib-rahibnya sebagai Tuhan selain Allah, dan menuhankan al-Masih anak Maryam, padahal mereka (tahu) hanya disuruh menyembah Tuhan yang satu, Tiada Tuhan selain-Nya. Maha Suci Dia dari segala apa yang mereka sekutukan”.</i> <b>(QS. At-Taubah: 31)</b>.<br />
<br />
c)      Taqlid kepada orang atau sesuatu yang tidak diketahui kemampuan dan keahliannya, seperti menyembah berhala,  tetapi dia tidak mengetahui kemampuan, kekuasaan atau keahlian berhala itu.<br />
<br />
<b>2.      Taqlid yang dibolehkan</b><br />
Yaitu taqlid kepada mujtahid, dengan syarat bahwa yang bersangkutan selalu berusaha menyelidiki kebenaran masalah yang diikuti. Dengan kata lain, bahwa taqlid seperti ini sifatnya hanya sementara.<br />
<br />
<b>3.      Taqlid yang diwajibkan</b><br />
Taqlid kepada orang yang perkataan, perbuatan, dan ketetapannya dijadikan hujjah, yakni Rasulullah Saw.<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Taqlid pada Imam Madzhab</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">قال العلامة محمد أمين الكردي الإربلي : ولا يجوز تقليد غيرهم بعد عقد الإجماع عليهم؛ لأن مذاهب الغير لم تُدوَّن، ولم تُضبَط؛ بخلاف هؤلاء.</div><div style="text-align: justify;">ومن لم يقلد واحداً منهم، وقال: أنا أعمل بالكتاب والسنة !! مدّعياً فهم الأحكام منهما، فلا يُسَلَّم له، بل هو مخطئ ضال مُضل، سيما في هذا الزمان الذي عمَّ فيه الفسق وكثرت فيه الدعوى الباطلة؛ لأنه استظهر على أئمة الدِّين وهو دونهم في العلم والعمل والعدالة والاطلاع ..”[تنوير القلوب : ص ٤١].</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berkata Al’Allamah Muhammad Amin Al-Kurdi Al-Irbili:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan barangsiapa yang tidak bertaqlid kepada salah seorang dari mereka (salah satu imam yang empat) dan berkata: “Aku beramal dengan al-Kitab dan as-Sunnah, mengaku-ngaku paham hukum dari al-Kitab dan as-Sunnah, maka tidak bisa diterimalah ucapannya, bahkan mereka itu salah, sesat menyesatkan, apalagi di zaman sekarang ini, zaman yang sudah merata di dalamnya kefasikan dan banyak pendakwah (da’i) yang bathil (karbitan), karena mereka menampakkan dirinya sederajat dengan Aimmatud Din (Imam empat madzhab) padahal dia derajatnya jauh di bawah mereka, baik dari segi ilmu, amal dan keadilan, maupun informasi ilmu pengetahuan.” (Tanwirul Qulub: halaman 41).<span style="font-size: x-small;">[4]</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Referensi: </div><div style="text-align: justify;">[1] Totok Jumantoro dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 323.</div><div style="text-align: justify;">[2] Alaiddin Koto, Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.132.</div><div style="text-align: justify;">[3] Totok Jumantoro dan Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fiqih, ….., h. 324.</div><div style="text-align: justify;">[4] Ust. Abah En – Katulampa, Taqlid pada Imam Madzhab, <a href="http://www.moslemforall.com/taqlid-pada-imam-madzhab/" target="_blank">MFA</a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>

Haruskah Kita Taqlid

Pengertian Taqlid Taqlid menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu qalada, yuqalidu, taqlidan, yang berarti mengulangi, meniru dan meng...

Menelusuri Jejak Penyebaran Islam di Pekalongan

Mistikus Cinta 0 Jejak Islam February 25, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2qkDyMNB7oNG3qPe2zdqfjDZsYpuJlTjeip1AdsxTXYeBt0gdkXm52i_6DxX94ZOet9VYdFzxSAmrl4-Leb22hCyQLwH9KRpcjMGYg_-yHJjM8quwBxepSyUGC9qOo1ka7rBN_eED5q0/s1600/Masjid+Kauman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Menelusuri Jejak Penyebaran Islam di Pekalongan" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2qkDyMNB7oNG3qPe2zdqfjDZsYpuJlTjeip1AdsxTXYeBt0gdkXm52i_6DxX94ZOet9VYdFzxSAmrl4-Leb22hCyQLwH9KRpcjMGYg_-yHJjM8quwBxepSyUGC9qOo1ka7rBN_eED5q0/s1600/Masjid+Kauman.jpg" title="Menelusuri Jejak Penyebaran Islam di Pekalongan" width="234" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b>Penyebaran Islam di Pekalongan Abad XV-XVII</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kuatnya nuansa santri yang religius dalam kehidupan masyarakat Pekalongan merupakan satu bukti keberhasilan Islamisasi. Hal ini tentunya dapat dirunut jauh ke belakang dari masa awal penyebaran agama Islam itu sendiri. Pekalongan sebagai daerah pesisir, sebagaimana daerah pesisir utara Jawa lainnya, merupakan sasaran dakwah yang awal dibandingkan daerah pedalaman, sehingga sangat wajar mengalami perkembangan yang lebih cepat. selain itu, banyak terdapat situs makam auliya’ yang tersebar dari dataran rendah di utara sampai daerah dataran yang lebih tinggi di daerah selatan. Bukti ini mendukung pandangan umum yang berlaku bahwa Islam datang dan menyebar di Jawa berkat jasa para wali, lebih khusus lagi para Walisongo.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Meskipun daerah Pekalongan telah berpenghuni sejak zaman prasejarah, namun nama Pekalongan itu sendiri baru muncul pada masa kerajaan Mataram Islam pada masa Sultan Agung. Adapun proses islamisasi dipastikan telah sampai ke daerah yang nantinya menjadi wilayah Pekalongan ini jauh sebelum berdirinya kerajaan Mataram Islam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada abad ke-15 kemungkinan besar proses Islamisasi telah ada di Pekalongan. Pada masa Raden Rahmat atau Sunan Ampel (w.1481 M) yang dianggap sebagai pemimpin Wali Sanga, sebagaimana disebutkan dalam Babad Tanah Jawi edisi Meinsma. Sunan Ampel telah sukses melakukan penyebaran Islam setelah mendirikan pesantren di Kembang Kuning. Pondok Pesantren ini menjadi pusat penyebaran Islam yang pertama di Jawa. Di tempat inilah dididik pemuda-pemudi Islam sebagai kader untuk kemudian disebarkan ke berbagai tempat di seluruh pulau Jawa, antara lain Raden Paku atau Sunan Giri, Raden Patah yang kemudian menjadi Sultan pertama Demak, Raden Makdum Ibrahim, putranya yang terkenal dengan sebutan Sunan Bonang kemudian Syarifuddin yang belakangan dikenal dengan sebutan Sunan Drajat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Salah seorang murid Sunan Ampel yang makamnya ditemukan di desa Wonobodro Kecamatan Blado Kabupaten Batang bernama <b>Syaikh Zilbani</b>. Namun sejauh ini belum diperoleh informasi mengenai sejarah hidup Syaikh Zilbani kecuali hanya informasi bahwa ia sebagai murid Sunan Ampel. Dimungkinkan sekali wilayah dakwah beliau tidak hanya terbatas di Wonobodro atau Batang saja, namun juga meliputi daerah Pekalongan dan sekitarnya. Mengingat antara Batang dan Pekalongan adalah dua kota dan daerah yang berdekatan. Selain itu, di kompleks pemakaman Wali di Desa Wonobodro terdapat juga makam Maulana Maghribi dan Ki Ageng Pekalongan. Keberadaan makam murid Sunan Ampel di daerah ini mengindikasikan bahwa pada abad ke-15 penyebaran Islam telah sampai di daerah Pekalongan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada periode perkembangan berikutnya perkembangan Islam melaju dengan pesat bersamaan munculnya kerajaan Islam Demak (1472-1546 M). Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam. Secara berangsur-angsur islamisasi menunjukkan keberhasilannya di daerah pesisir utara Jawa Tengah pada abad ke-15. Dengan perkembangan tersebut, para wali menganggap tepat saatnya untuk membangun Masjid Agung di ibukota kerajaan Bintoro Demak sebagai sarana penyebaran keilmuan Islam yang lebih efektif. Masjid Agung Demak ini dibangun sekitar tahun 1479 M atau 884 H. Masjid yang didirikan oleh para wali ini memiliki peran sangat penting dalam penyebaran keagamaan Islam di Jawa Tengah. Masjid Demak ini mengalami renovasi pertama oleh putra Raden Patah yaitu Raden Trenggana (berkuasa 1504 M-1546 M) pada tahun 1506 M.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Peristiwa pembangunan Masjid Agung Demak tersebut ada hubungannya dengan pembangunan masjid tertua di kota Pekalongan yakni <b>Masjid Aulia</b> yang berada di lokasi Pemakaman Umum Kelurahan Sapuro, Kecamatan Pekalongan Barat. Bangunan Masjid ini didirikan pada tahun 1135 Hijriah, yang berarti usia masjid tersebut sudah mencapai 295 tahun. Diduga dari masjid inilah penyebaran agama Islam dilakukan di kawasan Pantura. Menurut Kiai Dananir, salah satu pengelola masjid, bangunan masjid yang tergolong tua di Kota Pekalongan itu, penuh dengan nilai-nilai sejarah penyebaran Islam di daerah pesisir pulau Jawa. Seperti terlihat pada kayu-kayu untuk bangunan masjid Aulia yang berasal dari sisa pembangunan Masjid Demak masa Walisongo. Kemudian mimbar untuk khutbah berornamen ukir-ukiran lengkap dengan trap tangga layaknya masjid-masjid tua, ternyata mimbar itu merupakan hadiah dari kerajaan Demak Bintoro masa Walisongo. Bahkan terlihat adanya prasasti di atasnya bertuliskan tahun 1208 Hijriyah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ditambahkan, perjalanan sejarah pembangunan Masjid Aulia diawali dari siar agama Islam dari tokoh ulama Bintara Demak melalui pesisir Pantura, masing-masing <b>Kyai Maksum</b>, <b>Kyai Sulaiman</b>, <b>Kyai Lukman</b> dan <b>Nyai Kudung</b>. Keempat ulama itu sedianya membangun masjid di sekitar Alas (hutan) Roban (Plelen-Batang). Bahkan pondasinya dan tempat wudlu sudah dibuat. Namun belakangan mereka memperoleh petunjuk jika daerah setempat nantinya tidak ada penghuninya. Sehingga pendirian masjid tidak diteruskan (situsnya masih ada di seputar Alas Roban Batang). Merekapun akhirnya menemukan tempat di Sapuro.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di sekitar lokasi tersebut terdapat makam habib atau ulama-ulama besar maupun tokoh kerajaan. Di antaranya, Habib Ahmad Alatas, Pangeran Adipati Aryo Notodirjo yang wafat tahun 1899, Bupati Pasuruan R. Tumenggung Amongnegoro yang wafat tahun 1666 dan beberapa sesepuh lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Keberadaan Masjid Auliya’ tidak dipungkiri merupakan bukti sejarah yang penting bagi masyarakat Pekalongan. Akan tetapi kalau kita cermati, terutama tahun pendiriannya yakni 1135 H atau sekitar dengan 1723 M maka akan sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan pendirian masjid Agung Demak 1479 M maupun masa renovasi pertama kali pada masa Sultan Trenggana pada 1506 M. Oleh karena itu bisa jadi apa yang disampaikan perlu pengkajian lebih lanjut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Masih berkaitan dengan Masjid Agung Demak sebagai pusat penyiaran Islam di pesisir Utara Jawa Tengah. Di kabupaten Pekalongan, tepatnya di desa Rogoselo Kecamatan Doro terdapat petilasan/cagar alam <b>Arca Baron Sekeber</b> dan <b>Makam Ki Gede Atas Angin</b> atau <b>Pangeran Atas Angin</b>. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat setempat <b>Baron Sekeber</b> adalah orang Eropa yang sakti yang berkelana untuk menjajal kesaktiannya. Konon ia hanya dapat terkalahkan oleh Ki Gede Atas Angin seorang wali sakti dan jasadnya menjelma menjadi arca batu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana disebut De Graaf dan Pigeaud, mengutip hikayat Hasanuddin, setelah Masjid Agung Demak berdiri maka ditunjuklah Sunan Bonang, Putra Raden Rahmat untuk menjadi imam namun kemudian beliau meletakkan jabatan itu untuk pergi mula-mula ke Karang Kemuning kemudian ke Bonang. Pengganti Sunan Bonang adalah suami cucu Nyai Gede Pancuran yang diberi nama Makdum Sampang. Nyai Gede Pancuran adalah putri Raden Rahmat yang konon menikah dengan Pangeran Karang Kemuning, seorang alim ulama dari “Atas Angin” dari Barat. De Graaf dan Pigeaud memperkirakan ia adalah orang Melayu atau orang yang berasal dari India atau Arab yang bernama Ibrahim.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kesamaan nama sebagaimana disebut De Graaf dengan legenda yang hidup di Masyarakat Rogoselo tentang Ki Gede Atas Angin, ada kemungkinan merujuk kepada tokoh yang sama. Kalau hal ini benar maka Ki Gede Atas Angin ini adalah menantu Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Seorang ulama yang turut menyebarkan agama Islam di daerah Pekalongan. Namun bila dikaji dari sisi Baron Sekeber yang kabarnya adalah orang Belanda atau Eropa. Dimana kedatangan orang Eropa ke Jawa adalah jauh sesudah masa Raden Rahmat. Maka argumentasi Ki Ageng Atas Angin adalah orang yang sama agaknya terpatahkan dengan sendirinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain makam Ki Gede Atas Angin di Desa Rogoselo, di sebelah selatan masjid kauman Rogoselo juga terdapat makam wali yang dipercaya sebagai penyebar agama Islam. Beliau adalah <b>Ki Ageng Rogoselo</b> atau menurut<b> Habib Luthfi bin Yahya</b> nama aslinya adalah <b>Syaikh Abdullah</b>. Atas saran dari Habib Luthfi nama beliau diabadikan menjadi Nama masjid di kompleks Batalyon 407 Kompi C Senapan di Wonopringgo. Belum diperoleh informasi yang jelas mengenai asal-usul dan biografi Syaikh Abdullah ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari sebutan para penyebar Islam di Pekalongan di atas di mana menggunakan sebutan Ki Ageng, Ki Gede atau Ki Agung ada kemungkinan bahwa mereka itu termasuk bagian dari Bhayangkari Islah (pelopor kebaikan), yaitu para penyebar keagamaan yang diorganisir oleh para wali dengan tugas melaksanakan penyebaran agama sejak masa Sunan Ampel.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jejak penyebaran Islam di Pekalongan dapat ditelusuri juga dari keberadaan petilasan yang diyakini warga sekitar sebagai petilasan <b>Syaikh Siti Jenar</b> yang terdapat di desa Lemah Abang Kecamatan Doro. Syaikh Siti Jenar disebutkan pernah berguru kepada Sunan Giri, namun pengaruh tarekat yang pernah dipelajarinya di Gujarat lebih kuat pada dirinya. Syaikh Siti Jenar adalah pengikut tarekat Akmaliyah. Tarekat ini berhulu kepada <b>Abu Yazid al-Bustami</b> (w. tahun 874 M) dan <b>al-Hallaj</b> (abad 9 M) yang mengajarkan pantheisme. Dengan demikian di Pekalongan pada abad ke-15 dan 16 penyebaran Islam yang bercorak tasawuf heterodoks telah berlangsung dan ini kebanyakan berlangsung di daerah selatan di mana corak kehidupan masyarakatnya agraris yang kehidupannya relatif kurang dinamis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari beberapa paparan di atas, tampaknya Islamisasi di Pekalongan selalu memiliki kaitan dengan dengan sosok Sunan Ampel dan Sunan Giri sebagai pemimpin organisasi Bhayangkari Islah. Bahkan ketika Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran Islam ditaklukkan oleh Sultan Agung pada tahun 1635 M, sebagaimana dikisahkan dalam Serat Centhini, anak-anak Sunan Giri, yaitu Pangeran Jayengresmi, Jayengsari, dan Rancangkapti, mengembara (dibuku ditulis escape) meninggalkan Gresik untuk menyelamatkan diri, dengan terus menyebarkan agama Islam. Akan tetapi, perjalanan mereka tidak seiring sejalan. Jayengresmi (kelak menjadi Seh Amongrogo) yang ditemani santrinya Gathak dan Gathuk (Jamal dan Jamil) dari Giri menuju Karang, sedangkan kedua adiknya yang bermaksud mencarinya, dengan ditemani santrinya Buras, dari Giri menuju Pekalongan kemudian ke Sukoyoso (posisinya di sekitar Magelang, Jawa Tengah). Dari kisah ini Pekalongan dianggap sebagai daerah yang cukup penting sebagai tempat untuk menyelamatkan diri sekaligus tempat berdakwah. Saat itu dipastikan daerah Pekalongan sudah banyak komunitas Islamnya sebagai hasil penyebaran Islam pada dua abad sebelumnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Referensi</b>:</div><div style="text-align: justify;">Graaf, H.J. De, TH. Pigeaud, Kerajaan Islam Pertama di Jawa Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI (Jakarta: Grafiti Press, 2001).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hasymi, A. Sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia (Bandung: Al Ma’arif, 1993).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">http://wikimapia.org/6072234/id/Masjid-Aulia-Tertua-Di-Kota-Batik-Pekalongan-berdiri-tahun-1135-H</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ismawati, Continuity and Change Tradisi Pemikiran Islam di Jawa Abad XIX-XX (Jakarta: Balitbang dan Diklat Depag RI, 2006), hal. 41. Mengutip De Graaf dalam J.J. Ras, Babad Tanah Jawi (Dordrecht: Foris Publication, 1987).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kushartati, Hidup adalah sebuah perjalanan, Resensi atas buku The Centhini The Javanese Journey of Life Story karya Dr. Soewito Santoso, dalam http://community.kompas.com/kokiresensi/buku.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sofwan, Ridin, et. al, Islamisasi di Jawa Walisongo Penyebar Islam di Jawa Menurut Penuturan Babad (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sunyoto, Agus, Suluk Abdul Jalil, Perjalanan Ruhani Syaikh Siti Jenar (Yogyakarta: LKiS, 2003).</div><div style="text-align: justify;">Suryo, Djoko, dkk., Agama dan Perubahan Sosial (Yogyakarta: LKPSM, 2001).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Thohir, Mudjahirin, Orang Islam Jawa Pesisiran (Semarang: Fasindo Press, 2006).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tim Penyusun, Mengenal Kabupaten Pekalongan Beribu kota di Kajen (Kajen: Dindik Pemkab Pekalongan, 2004).</div>

Menelusuri Jejak Penyebaran Islam di Pekalongan

Penyebaran Islam di Pekalongan Abad XV-XVII Kuatnya nuansa santri yang religius dalam kehidupan masyarakat Pekalongan merupakan satu bukti ...

Memahami Ajaran Islam Sebagai Penangkal ISIS

Mistikus Cinta 0 Berita, ISIS February 24, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4aCgSiof8n1lEDaKQDO-__SdTLnvbtXOWE7jUU3BAweN8E9D7M8OUX48f4LvAqysrkomw3Agh84-vb917VrWbv2CRzh-jOM6yBsTXhW1p3rWALR4lUojL_si31Miclj9VVTFJYTeiRpI/s1600/isis.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Memahami Ajaran Islam Sebagai Penangkal ISIS" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4aCgSiof8n1lEDaKQDO-__SdTLnvbtXOWE7jUU3BAweN8E9D7M8OUX48f4LvAqysrkomw3Agh84-vb917VrWbv2CRzh-jOM6yBsTXhW1p3rWALR4lUojL_si31Miclj9VVTFJYTeiRpI/s1600/isis.jpg" title="Memahami Ajaran Islam Sebagai Penangkal ISIS" /></a></div><div style="text-align: justify;">Di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia saat ini akan terus berupaya mencegah masuknya kelompok atau paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), karena tak sejalan dengan pemahaman ajaran Islam sebagai “rahmatan lil alamin”.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">ISIS dengan perilaku radikal lahir dengan berbagai sebab. Akar masalah munculnya radikalisme dalam organisasi itu -yang belakangan ini menuai kebencian di berbagai belahan dunia- adalah ketidakadilan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">ISIS lahir sebagai reaksi yang dirasakan mereka sebagai adanya ketidakpuasan itu. Bentuk ketidakadilan itu dijawab dengan cara jalan pintas, dilakukan dengan jalan kekerasan, karena dilandasi paham keagamaan tidak tepat, membawa ISIS kepada pemahaman yang radikal, jauh dari toleransi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Masih ada yang memahami memberi hormat kepada bendera saja dianggap sebagai perbuatan thaghut. Dalam berbagai literatur, pemahaman thaghut dimaknai sebagai semua orang yang berseberangan dengan pemahaman mereka dianggap thaghut dan musuh yang harus dihabisi melalui aksi-aksi kriminal yang dijustifikasikan sebagai ajaran Islam seperti ightiyalat (operasi membunuh aparat) dan isytisyhadiah (bom bunuh diri).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Konsep Khilafah, Takfir, dan Jihad</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (LHS) didaulat menjadi narasumber  pada Rakor Fungsi Intelkam Tahun 2015, di Mabes Polri, Senin (16/2/2014). Memaparkan Faham ISIS dalam Pandangan Islam,  Menag membahas konsep khilafah, takfir, dan jihad  di hadapan para perwira polisi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Terkait khilafah, Menag mengungkap, bahwa dalam Islam, tidak ada konsep baku tentang khilafah. Menurutnya, saat Rasulullah meninggal, para sahabat berdebat tentang, siapa yang akan menggantikannya. Mereka kemudian bermusyawarah  dan akhirnya Abu Bakar as-Syiddieq terpilih sebagai pemimpin, pengganti Rasul. “Dengan demikian, Abu Bakar, terpilih melalui Musyawarah,” terang Menag.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Belajar dari proses perdebatan panjang saat dia terpilih, lanjut Menag, maka saat mencari pengganti, Abu Bakar memakai sistem tunjuk, bukan Musyawarah. Saat itu, Abu Bakar menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Dengan berjalannya waktu, saat mencari penggantinya, Umar memakai metode yang berbeda, tidak bermusyawarah, tidak pula menunjuk. Umar, membentuk tim kecil yang beranggotakan 6 sahabat plus satu, yakni putranya Abdullah bin Umar. “Tim 6 plus satu ini lah yang menentukan siapa pengganti Umar. Semua sahabat boleh jadi penggantinya, kecuali anak Umar sendiri, yakni Abdullah bin Umar yang masuk sebagai tim plus,” tutur Menag.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dikatakan Menag bahwa tim 6 menghasilkan keputusan untuk mengangkat Utsman bin Affan menjadi Khalifah pengganti Umar.  Adapun penunjukan Ali bin Abu Thalib untuk menggantikan Utsman dilakukan dengan memakai sistem musyawarah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Jadi,  tidak ada konsep jelas. Yang ada adalah lebih pada mengedepankan substansi dari kepemimpinan, yakni menjunjung tinggi keadilan, HAM, persamaan hak dan lain sebagainya,” terang Menag.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menag juga bercerita, bahwa dalam sejarah Islam hingga kini, Bani Umayah, yang didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sofyan, merupakan satu-satunya kekhalifahan tunggal. Setelah itu, tidak ada. Yang ada, muncul banyak dinasti (kekhalifahan) dalam satu waktu. Jadi, kekhalifahan yang ada bersifat irisan. “Dengan demikian, cita-cita ISIS untuk mendirikan kekhalifahan tunggal berdasarkan syari’ah Islam, sangat tidak bisa dipahami,” ujar Menag.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Takfir</b></div><div style="text-align: justify;">Menag mengatakan bahwa takfir adalah penjatuhan vonis kafir terhadap sesama Muslim yang tidak sependapat, sealiran, dan seideologi. Konsep takfir  yang diperluas sehingga mencakup banyak kelompok muslim, memiliki konsekuensi boleh dibunuh atau diperangi, karena halal darahnya. Kebenaran dimonopoli, sehingga siapa pun yang tidak setuju dianggap sebagai pengkhianat, atau antek kafir, atau penguasa thagut yang harus diperangi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam memperjuangkan gagasannya, lanjut Menag, ISIS tidak segan untuk menggunakan kekerasan dan teror terhadap siapa pun, baik Muslim maupun non muslim yang berbeda dengan mereka. Kekerasan itu bahkan dipertontonkan di hadapan publik, seperti penyembelihan, pembakaran hidup-hidup, penembakan dan lain sebagainya, dan itu dilakukan atas nama Islam. Padahal, apa yang mereka lakukan, sangat tidak sejalan dengan Islam yang sangat memuliakan manusia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Islam menekankan akhlak mulia dalam setiap tindakan, karena tujuannya yang mulia, maka harus dicapai dengan cara yang mulia pula,” terang Menag</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menag menyatakan bahwa penggunaan kekerasan dalam mencapai tujuan, tidak dibenarkan dalam Islam. “Islam memerintahkan umatnya untuk mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara dan tujuan yang baik, bukan menebar ketakutan dan kekerasan,” tutur Menag sembari mengutip  sabda Rasulullah Saw, sesungguhnya Allah Swt tidak mengutusku untuk melakukan kekerasan, tetapi untuk mencerdaskan dan memberikan kemudahan. (HR Ahmad).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Jihad</b></div><div style="text-align: justify;">Terkait jihad, Menag melihat konsep ini sering disalahartikan, disalahtafsirkan, serta dipakai alasan untuk melakukan tindakan kekerasan. Menurutnya, jihad adalah upaya mengerahkan segala tenaga, harta, jiwa, dan pikiran untuk mengalahkan musuh. Dalam Islam, Jihad terbagi atas tiga macam; menghadapi musuh yang nyata, menghadapi setan, dan menghadapi nafsu yang ada dalam diri setiap kita.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Di antara ketiganya, jihad melawan nafsu merupakan jihad paling berat,” ujar Menag seraya menyitir  sabda Nabi Saw ketika baru saja kembali dari medan pertempuran: “Kita kembali dari jihad terkecil (bertempur), menuju jihad yang lebih besar, yakni jihad melawan hawa nafsu”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ditegaskan Menag, bahwa memahami jihad dengar arti hanya perjuangan fisik dengan senjata adalah sebuah kekeliruan. Menurut Menag, sejarah turunnya ayat-ayat al-Qur’an membuktikan bahwa Rasul Saw telah diperintahkan berjihad sejak masih di Makkah. Hal ini jauh sebelum adanya izin mengangkat senjata untuk membela diri dan agama (QS. Al-Hajj: 39-40).</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, pertempuran pertama dalam sejarah Islam, baru terjadi tahun ke-2 hijriyah, yakni Perang Badar. Hal ini menunjukkan bahwa perang yang diperkenankan dalam Islam adalah dalam rangka mempertahankan diri, agama, dan Tanah Air. Karena pada dasarnya,  hubungan Islam dengan dunia luar, dibangun atas dasar perdamaian. “Perang dalam Islam, lebih bersifat defensif mempertahankan diri,” terang Menag.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bahkan, lanjut Menag, Imam madzab 4 (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali) menyatakan bahwa sebab perang dalam Islam adalah karena permusuhan atau penyerangan orang kafir, bukan karena kekafiran atau perbedaan agama. “Karenanya, Islam, melarang muslim menyerang seseorang atau komunitas lantaran berbeda agama,” tandasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut sedikitnya diantara tindakkan-tindakan yang dilakukan ISIS diberbagai belahan dunia yang tak sejalan dengan pemahaman ajaran Islam sebagai “rahmatan lil alamin”: </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>ISIS Ledakkan Masjid Bersejarah di Irak</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kelompok militan ISIS diberitakan menghancurkan masjid bersejarah di Provinsi Al-Anbar, Irak. Masjid bernama Al-Faruq yang hancur oleh bom tersebut merupakan masjid tertua di Al-Anbar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Petugas keamanan di Provinsi Al-Anbar menyatakan Masjid Al-Faruq terletak di kota Al-Baghdadi. Masjid tersebut berjarak sekitar 90 km di sebelah barat Ramadi, ibu kota Al-Anbar.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Petugas tersebut mengatakan pada Al-Sumaria News bahwa pada Jumat (20/2), militan ISIS menanamkan bahan peledak di Masjid Al-Faruq. Kemudian, militan tersebut meledakkan bangunan masjid tertua di provinsi itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Vestnik Kavkaza melansir bahwa untuk memaksimalkan ledakan, militan ISIS mengelilingi bangunan Masjid Al-Faruq dengan bahan peledak. Pernyataan ini diinformasikan oleh perwakilan resmi dari administrasi Provinsi Al-Anbar, Irak.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Sebagai akibat dari ledakan tersebut, bangunan masjid menjadi rata dengan tanah," ujar perwakilan tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Masjid Al-Faruq didirikan di pertengahan pertama abad ketujuh. Semenjak saat itu, bangunan masjid beberapa kali dipugar. Baru-baru ini, pemerintah Provinsi Al-Anbar bahkan menilai masjid tersebut sebagai situs suci yang sangat dihormati oleh para Muslim.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sebagai Upaya Penyelamatan Turki Pindahkan Makam Raja Sulaiman</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Turki memindahkan Makam Raja Sulaiman ke lokasi baru seiring evakuasi pasukan penjaga makamnya, Ahad (22/2). Perdana Menteri Ahmet Davutoglu mengatakan pemindahan ini dilakukan dengan operasi militer yang melibatkan 600 tentara, 100 tank dan kendaraan berlapis baja. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">''Kami telah memberi perintah pada pasukan bersenjata Turki untuk menjaga nilai spiritual kita, juga keselamatan personil pasukan bersenjata,'' kata Davutoglu dalam siaran televisi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Operasi tersebut dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok menyeberang ke wilayah Suriah untuk mencapai makam. Satu kelompok lagi menguasai daerah dekat perbatasan Turki yang direncanakan jadi lokasi makam baru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Davutoglu mengatakan operasi ini telah menewaskan satu orang personil. Namun pemindahan berlangsung lancar hingga pasukan mengibarkan bendera Turki di situs makam baru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Makam tersebut adalah milik Raja Sulaiman, kakek dari Utsman I, pendiri kekaisaran Utsmaniyah. Kerajaan Sulaiman runtuh pada awal abad 20 setelah Perang Dunia I.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Makam yang berada di 35 km dari Sungai Efrat itu adalah wilayah perang provinsi Aleppo Suriah dan dianggap sebagai wilayah Turki. Sekitar 40 orang tentara Turki menjaganya di Suriah dan membuat mereka menjadi target ISIS. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Davutoglu mengatakan tentara Turki menghancurkan kompleks makam sebelumnya agar tidak digunakan oleh ISIS. Pihak berwenang meluncurkan operasi militer tersebut pada Sabtu sekitar pukul 9 malam dan berakhir Ahad pagi waktu setempat. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Situs sepanjang sungai Efrat dihormati oleh Turki. Pada 1970, Turki juga memindahkan makam ke lokasi sebelum dipindahkan saat ini. Makam tersebut tadinya berada di sebuah kastil jauh di selatan Suriah namun terkena banjir dari bendungan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Referensi:</div><div style="text-align: justify;">Antaranews </div><div style="text-align: justify;">Republika Online</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>

Memahami Ajaran Islam Sebagai Penangkal ISIS

Di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia saat ini akan terus berupaya mencegah masuknya kelompok atau paham Islamic State of Iraq and Sy...

Benarkah Memakai Cincin Batu Akik Haram

Mistikus Cinta 0 Artikel February 23, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc58YeRsAt1QXS6K17Sd9HIgYVo5gKFGkHkSwfCGJnvWRm0yUR9l8i8z7yftfkK4frxZRyDec4FGBx5WD3iMkadPGkyCc8Wbr3yCyBVs0GBKXHWN5Jmo35nYf67U9qV8RI8sq-_kLfqLI/s1600/batu-cincin-batu-akik.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Benarkah Memakai Cincin Batu Akik Haram" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc58YeRsAt1QXS6K17Sd9HIgYVo5gKFGkHkSwfCGJnvWRm0yUR9l8i8z7yftfkK4frxZRyDec4FGBx5WD3iMkadPGkyCc8Wbr3yCyBVs0GBKXHWN5Jmo35nYf67U9qV8RI8sq-_kLfqLI/s1600/batu-cincin-batu-akik.jpeg" title="Benarkah Memakai Cincin Batu Akik Haram" width="256" /></a></div><div style="text-align: justify;">Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami demam batu akik. Setiap toko batu akik selalu diserbu para penggemarnya, bahkan penemuan batu Giok seberat 20 ton di Aceh yang begitu menghebohkan dan diperebutkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Direktur Pusat Kajian Hadis Dr Ahmad Lutfi Fathullah mengatakan, batu akik jadi  haram dijual jika berkeyakinan sebagai sumber kekuatan, jimat, atau membawa berkah. "Kalau mengarah ke sana berarti syirik," katanya, Selasa, (17/2) melalui <a href="http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/02/17/njwji5-beli-batu-akik-hukumnya-haram-jika" target="_blank">Republika</a>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Akik yang dijual kepercayaannya sebagai jimat, terang dia, bisa mencapai harga di atas Rp 10 juta. Namun, kalau hanya batu akik biasa  karena keindahannya, paling harganya sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimanakah hukum memakai batu akik, benarkah memakai batu akik haram? Berikut uraian dan dalilnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><b>Hukum Memakai Batu Akik</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Sebuah riwayat Imam Muslim yang menjelaskan bahwa cincin Rasulullah saw itu terbuat dari perak dan batu mata cincinya berasal dari negeri Habasyi.</div><div style="text-align: right;"><br />
</div><div style="text-align: right;">عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ وَرِقٍ وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا -رواه مسلم </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>“Dari Anas bin Malik ra ia berkata, bahwa cincin Rasulullah saw itu terbaut dari perak dan mata cincinnya itu mata cincin Habasyi”</i>. <b>(HR. Muslim)</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Menurut Imam Nawawi para ulama menyatakan bahwa yang dimaksud dengan, “mata cincinnya itu mata cincin Habasyi” adalah batu yang berasal dari Habasyi. Artinya batu mata cincinnya itu dari jenis batu merjan atau akik karena dihasilkan dari pertambangan batu di Habsyi dan Yaman. Pendapat lain mengatakan bahwa batu mata cincinnya berwarna seperti warna kulit orang Habasyi, yaitu hitam. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sedangkan dalam Shahih al-Bukhari terdapat riwayat dari Hamin dari Anas bin Malik yang menyatakan mata cincinnya itu terbuat dari perak. Dalam pandangan Ibnu ‘Abd al-Barr ini adalah yang paling sahih. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari sinilah kemudian lahir pendapat lain yang mencoba untuk mempertemukan riwayat Imam Muslim dan Imam Bukhari. Menurut pendapat ini, baik riwayat yang terdapat dalam Shahih Muslim maupun Shahih al-Bukhari adalah sama-sama sahihnya. Maka menurut pendapat ini Rasulullah saw pada suatu waktu memakai cincin yang matanya terbuat dari perak, dan pada waktu lain memakai cincin yang matanya dari batu yang berasal dari Habsyi. Bahkan dalam riwayat lain menyatakan bahwa batu mata cincin beliau itu dari batu akik.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا ) قَالَ الْعُلَمَاءُ يَعْنِى حَجَرًا حَبَشِيًّا أَىْ فَصًّا مِنْ جَزْعٍ أَوْ عَقِيقٍ فَإِنَّ مَعْدِنَهُمَا بِالْحَبَشَةِ وَالْيَمَنِ وِقِيلَ لَوْنُهُ حَبَشِىٌّ أَىْ أَسْوَدُ وَجَاءَ فِى صَحِيحِ الْبُخَارِيِّ مِنْ رِوَايَةِ حَمِيدٍ عَنْ أَنَسٍ أَيْضًا فَصُّهُ مِنْهُ قَالَ بْنُ عَبْدِ الْبَرِّ هَذَا أَصَحُّ وَقَالَ غَيْرُهُ كِلَاهُمَا صَحِيحٌ وَكَانَ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى وَقْتٍ خَاتَمٌ فَصُّهُ مِنْهُ وَفِى وَقْتٍ خَاتَمٌ فَصُّهُ حَبَشِىٌّ وَفِى حَدِيثٍ آخَرَ فَصُّهُ مِنْ عَقِيقٍ </div><div style="text-align: justify;"><br />
<i>“(Dan mata cincinnya itu mata cincin Habasyi). Para ulama berkata maksudnya adalah batu Habasyi yaitu batu mata cincin dari jenis batu merjan atau akik. Karena keduanya dihasilkan dari penambangan batu yang ada Habsyi dan Yaman. Dan dikatakan (dalam pendapat lain) warnanya itu seperti kulit orang Habasyi yaitu hitam. Begitu juga terdapat dalam Shahih al-Bukhari riwayat dari Hamid dan Anas bin Malik yang menyatakan bahwa mata cincinya itu dari perak. Menurut Ibnu Abd al-Barr ini adalah yang paling sahih. Sedangkan ulama lainnya mengatakan bahwa keduanya adalah sahih, dan Rasulullah saw pada suatu kesempatan memakai cincin yang matanya dari perak dan pada waktu lain memakain cincin yang matanya dari batu Habasyi. Sedang dalam riwayat lain dari akik.” </i><b>(Muhyiddin Syarf an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Bairut-Dar Ihya` at-Turats al-‘Arabi, cet ke-2, 1392 H, juz, 14, h. 71) </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun terdapat keterangan lain yang menyatakan bahwa apa yang dimaksudkan, “mata cincinnya itu mata cincin Habasyi” adalah salah satu jenis batu zamrud yang terdapat di Habasyi yang berwarna hijau, dan berkhasiat menjernihkan mata dan menjelaskan pandangan” </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: right;">وَفِي الْمُفْرَدَاتِ نَوْعٌ مِنْ زَبَرْجَدَ بِبِلَادِ الْحَبْشِ لَوْنُهُ إِلَى الْخَضْرَةِ يُنَقِّي الْعَيْنَ وَيَجْلُو الْبَصَرَ</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>“Dan di dalam kitab al-Mufradat, (batu cincin yang berasal dari Habasyi) adalah salah satu jenis zamrud yang terdapat di Habasyi, warnanya hijau, bisa menjernihkan mata dan menerangkan pandangan”</i> <b>(Lihat Abdurrauf al-Munawi, Faidlul-Qadir, Bairut-Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, cet ke-1, 1451 H/1994 M, juz, 5, h. 216) </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lantas bagaimana hukum memakainya? Menurut Imam Syafi’i hukum memakai batu mulia atau batu akik seperti batu yaqut, zamrud dan lainnya adalah mubah sepanjang tidak untuk berlebih-lebihan dan menyombongkan diri.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">قَالَ الشَّافِعِيُّ- وَلَا أَكْرَهُ لِلرِّجَالِ لُبْسَ اللُّؤْلُؤِ إلَّا لِلْأَدَبِ وَأَنَّهُ مِنْ زِيِّ النِّسَاءِ لَا لِلتَّحْرِيمِ وَلَا أَكْرَهُ لُبْسَ يَاقُوتٍ أَوْ زَبَرْجَدٍ إِلَّا مِنْ جِهَةِ السَّرَفِ وَالْخُيَلَاءِ </div><div style="text-align: justify;"><br />
<i>“Imam Syafii berkata dalam kitab al-Umm, saya tidak memakruhan laki-laki memakai mutiara kecuali karena terkait dengan etika dan mutiara itu termasuk dari aksesoris perempuan, bukan karena haram. Dan saya tidak memakrukan (laki-laki, pent) memakai yaqut atau zamrud kecuali jika berlebihan dan untuk menyombongkan (diri)”.</i> <b>(Muhammad Idris asy-Syafi’i, al-Umm, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1393 H, juz, 1, h. 221) </b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><b>Sunah Dalam Memakai Cincin</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pernyataan <b>Imam al-Nawawi</b>, <i>“Muslim sepakat bahwa pria disunahkan untuk memakai cincin mereka pada jari kelingking”</i> adalah berdasarkan hadits, <i>“Nabi Suci (s) memakai cincinnya pada jari kelingking di tangan kirinya”</i> <b>(Shahih Muslim, Sunan al-Nasa’i, Musnad Ahmad dsb.)</b>. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, ini bukan berarti merupakan hal yang ekslusif, melainkan bahwa siapa yang melakukan hal ini berarti mengikuti sunah.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sedangkan untuk pemakaian cincin pada jari manis (baik di tangan kiri maupun tangan kanan), ada pendapat yang berbeda, baik yang setuju maupun yang menentangnya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Syekh `Abd Allah al-Lahji di dalam Muntaha al-Sul (1:547), yang merupakan komentar besarnya pada Wasa’il al-Wusul ila Syama’il al-Rasul, dari al-Nabhani mengatakan bahwa,<i> “Tidak ada hadits apapun yang menyebutkan tentang jari manis, apakah diriwayatkan dari Nabi (s) atau salah satu Sahabat… oleh sebab itu sunahnya adalah memakainya pada jari kelingking.”</i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, klaim bahwa tidak ada hadits seperti itu (yang menyebutkan jari manis) adalah tidak benar karena ada hadits-hadits sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(i) Hadits dari <b>Sayyidina `Ali</b> (semoga Allah memuliakan wajahnya), <i>“Nabi (s) melarangku untuk memakai cincin di jari ini dan jari ini,” </i>dan beliau menunjuk jari telunjuk dan jari tengah <b>(Shahih Muslim)</b>.  Hal ini menunjukkan bahwa (memakainya di) ibu jari, jari manis dan jari kelingking adalah dibolehkan;</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">(ii) Hadits dari <b>Abu Musa al-Asy`ari (r)</b>: <i>“Nabi (s) melihatku memindahkan cincinku dari jari telunjuk ke jari tengah dan beliau berkata, “Memakai cincin hanyalah untuk jari ini dan jari ini,”</i> dan beliau menunjuk pada jari kelingking (khinsir) dan jari manis (binsir) <b>(Musnad al-Ruyani 1:324 §490)</b>. Hal ini menegaskan hadits sebelumnya untuk penggunaan jari manis dan jari kelingking, tetapi tidak termasuk ibu jari.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itu posisi yang benar adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Syekh Sulayman al-Jamal di dalam komentarnya pada Syama’il-nya al-Tirmidzi di mana beliau berkata, <i>“Sunah telah terpenuhi sepanjang cincin dipakai pada salah satu dari kedua jari terakhir dari tangan.”</i>  </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. </div><div style="text-align: justify;"></div>

Benarkah Memakai Cincin Batu Akik Haram

Saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami demam batu akik. Setiap toko batu akik selalu diserbu para penggemarnya, bahkan penemuan batu...

Jadwal Majelis Habib Syech Assegaf 2015

Mistikus Cinta 5 Jadwal Habib Syech Assegaf February 22, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOMiIcIQgP2PiCFr1gnikZ_Wgv78d7wqH72MuYdsd_PS74FuClp7XG-BMoWDu1LI8xrKGiQH3tcj0DiHxto9EQJzcAzxmkbrkzgV-MMRt8P7SQmWO2qU3EgvZHnmkc7kQz1rWk3H8ioPA/s1600/Jadwal+Habib+Syech+Assegaf.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jadwal Majelis Habib Syech Assegaf 2015" border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOMiIcIQgP2PiCFr1gnikZ_Wgv78d7wqH72MuYdsd_PS74FuClp7XG-BMoWDu1LI8xrKGiQH3tcj0DiHxto9EQJzcAzxmkbrkzgV-MMRt8P7SQmWO2qU3EgvZHnmkc7kQz1rWk3H8ioPA/s1600/Jadwal+Habib+Syech+Assegaf.jpg" title="Jadwal Majelis Habib Syech Assegaf 2015" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berikut kami informasikan Jadwal Majelis Habib Syech Assegaf sepanjang tahun 2015. Jadwal ini masih bersifat tentative (sewaktu-waktu ada perubahan). Jika pengunjung dan pembaca <a href="http://aswajamag.blogspot.com/" target="_blank"><b>Aswaja Magazine</b></a> mengetahui jadwal yang sudah lengkap, silahkan menginformasikannya melalui komentar di akhir posting, Insya Allah akan kami tambahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>MAJELIS TA’LIM & SHOLAWAT “AHBAABUL MUSTHOFA”</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Januari 2015</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Johor Malaysia Bersholawat - Kamis | 01 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>PP. Almasyhuri Grobogan Bersholawat - Sabtu | 03 Jan 2015 | 19.30 WIB (Special Info).</li>
<li>Pasuruan Bersholawat - Ahad | 04 Jan 2015 | Pagi.</li>
<li>Jember Bersholawat - Senin | 05 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Bondowoso Bersholawat - Selasa | 06 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Malang Bersholawat - Rabu | 07 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Gresik Bersholawat - Kamis | 08 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Surabaya Bersholawat - Jum’at | 09 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Gresik Bersholawat - Sabtu | 10 JAN 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Batang Bersholawat - Senin | 12 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Meteseh Semarang Bersholawat - Selasa | 13 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>Solo Bersholawat - Maulid Akbar “Ahbaabul Musthofa” Pusat. (Harlah Ahbaabul Musthofa) - Sabtu | 17 Jan 2015 | 19.30 WIB.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Februari 2015</b></div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: justify;"><li>02 Februari 2015 - Banaran, Tumang, Cepogo, Boyolali</li>
<li>03 Februari 2015 - Ponpes Al Munawir Krapyak, Bantul, Yogyakarta Pukul 19.30 wib - Selesai</li>
<li>06 Februari 2015 - Ponpes An Nur Butuh, Gedongan, Plupuh, Sragen</li>
<li>13 Februari 2015 - Kaltim Bershalawat, Islamic Center Samarinda</li>
<li>15 Februari 2015 - Jadwal Habib Syech Di Klaten Rutin Lapanan, tempat Lapangan SMA 1 Karangnongko Pukul 19.30 wib -+</li>
<li>19 Februari 2015 - Gwangju, Korea Bersholawat (Silakbar 2015)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Maret 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul style="text-align: justify;"><li>Selasa, 10 Maret 2015 → UNS BERSHOLAWAT di Masjid Nurul Huda UNS (Universitas Sebelas Maret) ~ SURAKARTA</li>
<li>Kamis, 12 Maret 2015 → MALAYSIA BERSHOLAWAT di Mini Stadium Bagan Serai ~ Malaysia</li>
<li>Ahad, 15 maret 2015 → YPI DIPONEGORO BERSHOLAWAT di lapangan Kota Barat ~ SURAKARTA</li>
<li>Kamis, 19 Maret 2015 → MAGELANG BERSHOLAWAT<i> (belum fix!)</i> di PP Al Husain Krakitan ~ Magelang - Jateng</li>
<li>Jum'at, 20 Maret 2015 → ROCKET CHICKEN BERSHOLAWAT di halaman Kantor Pusat Rocket Chicken Dukuh 04 RT 02 RW 08 SIDOMOYO - SLEMAN - JOGJAKARTA</li>
<li>Sabtu, 21 Maret 2015 → KLATEN BERSHOLAWAT di Masjid Besar Roudlotush Sholihin ~ Batur, Ceper, KLATEN (PAGI)</li>
<li>Ahad, 22 Maret 2015 → KLATEN BERSHOLAWAT 2 di sub. Terminal Karang Delanggu ~ KLATEN</li>
<li>Selasa, 24 Maret 2015 → MALANG BERSHOLAWAT di PPSQ ASY SYADZILI ~ SUMBERPASIR - PAKIS - MALANG</li>
<li>Jum'at, 27 Maret 2015 → BEKASI BERSHOLAWAT PONPES AL-MUHAJIRIN ~ Jl. Raya Tegal Danas. Kec. Cikarang Pusat ~ BEKASI </li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan April 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul style="text-align: justify;"><li>Kajoran - Magelang - Kamis 2 April 2015 pukul 19.30 wib</li>
<li>Hongkong - 3/4/5/6/7 April 2015</li>
<li>Brebes - 9 April 2015 - 19.30 wib</li>
<li>Malaysia - 13/14 April 2015</li>
<li>Denanyar Jombang - Kamis- 16 April 2015 pukul 19.30 wib</li>
<li>Nganjuk - Jumat 17 April 2015 pukul 19.30 wib</li>
<li>Sragen - Sabtu 18 April 2015 pukul 19.30 wib </li>
<li>Cilacap - Senin 20 April 2015 pukul 19.30 wib</li>
<li>Purwokerto -Selasa 21 April 2015 pukul 19.30 wib</li>
<li>Wonoboyo - Jogonalan - Klaten - Jawa Tengah: 26 April 2015 malam hari bada Isya Rutinan Selapanan.</li>
<li>Pedan - Klaten: 28 April 2015</li>
<li>Jepara - Kamis/Jumat 30 April/1 Mei 2015</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Mei 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>01 MEI 2015 - MANBA'UL ULUM BERSHOLAWAT, KEDUNGOMBO BUARAN MAYONG, JEPARA | JAM 13.00 WIB </li>
<li>01 MEI 2015 - JEPARA BERSHOLAWAT, MASJID AGUNG KABUPATEN JEPARA, | JAM 19.30 WIB </li>
<li>05 MEI 2015 - PENGAJIAN AKBAR TAHUNAN MAJLIS AL HIDAYAH (DEPAN SOBA BISNIS SQUARE, BARAT FAVE HOTEL SOLOBARU) | JAM 19.30 WIB </li>
<li>07 MEI 2015 - BEKASI BERSHOLAWAT, MASJID RAYA BAITURRAHIM, JL. RAYA CIKETING KEL. MUSTIKAJAYA, KECAMATAN MUSTIKAJAYA, KOTA BEKASI | JAM 19.30 WIB </li>
<li>08 MEI 2015 -  Jl.RAYA KELAPA DUA, KEBON JERUK, Jakarta Barat.</li>
<li>12 MEI 2015 - JOGJA ISTIMEWA BERSHOLAWAT, GOR AMONGROGO </li>
<li>14 MEI 2015 - PADANG BULAN (SMP-SMK NU PAKIS), MALANG | PUKUL 19.30 WIB </li>
<li>15 MEI 2015 - GEDANGSEWU CINTA ROSUL, LAPANGAN GEDANGSEWU, BOYOLANGI, TULUNGAGUNG </li>
<li>16 MEI 2015 - LIRBOYO BERSHOLAWAT, DI LAPANGAN BARAT | JAM 19.30 WIB </li>
<li>18 MEI 2015 - KARANGGEDE BERSHOLAWAT, LAP. DESA KARANGKEPOH </li>
<li>19 MEI 2015 - KESONGO BERSHOLAWAT, PONPES AL ASYHAR, LAP. DS. KESONGO, KEC. TUNTANG </li>
<li>20 MEI 2015 - RUTINAN BUSTANUL ASYIQIN </li>
<li>21 MEI 2015 - SRAGEN BERSHOLAWAT </li>
<li>22 MEI 2015 - PLOSO, KEDIRI BERSHOLAWAT </li>
<li>23 MEI 2015 - BOJONEGORO BERSHOLAWAT(HALAMAN MASJID AL BIRRU PERTIWI DANDER ) </li>
<li>25 MEI 2015 - PONOROGO BERSHOLAWAT (TAMBAK KEMANGI RESORT, JL. IR. H. JUANDA PONOROGO (200 M SEBELAH TIMUR PCC) </li>
<li>26 MEI 2015 - KEBAKKRAMAT BERSHOLAWAT </li>
<li>27 MEI 2015 - RUTINAN BUSTANUL ASYIQIN </li>
<li>28 MEI 2015 - MONDOKAN BERSHOLAWAT </li>
<li>29 MEI 2015 - KALIYOSO, SRAGEN BERSHOLAWAT</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Juni 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>02 JUNI  2015 - DAARUT TAQWA BERSHOLAWAT, TEMBALANG, SEMARANG, </li>
<li>03 JUNI 2015 - RUTINAN BUSTANUL ASYIQIN, SOLO </li>
<li>04 JUNI 2015 - KENDAL BERSHOLAWAT (Info Syekhermania Pusat) </li>
<li>05 JUNI 2015 - MASJID AL FITROH, SRAGEN (DEPAN PUSKESMAS NGRAMPAI, SRAGEN) </li>
<li>07 JUNI 2015 - HAUL AKBAR, MASJID ASSEGAFF, SOLO | 08.00 PAGI </li>
<li>08 JUNI 2015 - PONDOK AL IMAN BULUS, PURWOREJO BERSHOLAWAT </li>
<li>09 JUNI 2015 - HALAMAN PONPES AL ASY'ARI, GIRIREJO, TEMPURAN, MAGELANG </li>
<li>10 JUNI 2015 - RUTINAN BUSTANUL ASYIQIN, SOLO </li>
<li>11 JUNI 2015 - JAKARTA SELATAN (bertempat di Pondok Pesantren Daarul Ishlah, Jl. Buncit Raya Kalibata Pulo RT.005/05 No.5 Jakarta Selatan 12740) </li>
<li>12 JUNI 2015 - JAKARTA </li>
<li>13 JUNI 2015 - SILATURAHMI AKBAR, YAYASAN ALFACHRIYAH, KOTA TANGERANG </li>
<li>15 JUNI 2015 - SIDOARJO BERSHOLAWAT ( bertempat di halaman Pesantren Progresif Bumi Sholawat, Jl. Kiai Basuki, Lebo, Kota Sidoarjo) </li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Juli 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>23 JULI 2015 - LAPANGAN KLEWOR, KEMUSU, BOYOLALI </li>
<li>24 JULI 2015 - LAPANGAN GUNUNG KUNCI, KARTASURA </li>
<li>31 JULI 2015 - Stadion Jombang, "Meneguhkan Islam Nusantara Untuk Peradaban Indonesia dan Dunia" </li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Agustus 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>01 AGUSTUS 2015 - STADION BRAWIJAYA, KEDIRI</li>
<li>04 AGUSTUS 2015 - YOGYAKARTA BERSHOLAWAT</li>
<li>06 AGUSTUS 2015 - WRINGINANOM, GRESIK</li>
<li>07 AGUSTUS 2015 -  MENGANTI, GRESIK</li>
<li>10 -11 AGUSTUS 2015 - DESA REMBUL, KEC. BOJONG, KAB. TEGAL</li>
<li>13 AGUSTUS 2015 - YOGYAKARTA BERSHOLAWAT</li>
<li>20 AGUSTUS 2015 - YOGYAKARTA BERSHOLAWAT</li>
<li>21 AGUSTUS 2015 - NGANJUK BERSHOLAWAT</li>
<li>24 AGUSTUS 2015 - SALATIGA BERSHOLAWAT</li>
<li>25 AGUSTUS 2015 - YOGYAKARTA BERSHOLAWAT</li>
<li>27 AGUSTUS 2015 - MADURA BERSHOLAWAT</li>
<li>28 AGUSTUS 2015 - GROBOGAN BERSHOLAWAT</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan September 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>PURWOKERTO BERSHOLAWAT - SELASA | 01 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - ” BUSTANUL ‘ASYIQIN SOLO “ - RABU | 02 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>KARANGANYAR BERSHOLAWAT - KAMIS | 03 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>MADIUN BERSHOLAWAT - JUM’AT | 04 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>BANDUNG BERSHOLAWAT - SENIN – SELASA | 07 – 08 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - ” BUSTANUL ‘ASYIQIN SOLO “ - RABU | 09 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>MINGGU 13 SEPTEMBER 2015 - KLATEN - GLODOGAN PUKUL 19.30 WIB  </li>
<li>SALATIGA BERSHOLAWAT - SENIN | 14 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>SRAGEN BERSHOLAWAT - SELASA | 15 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - ” BUSTANUL ‘ASYIQIN SOLO “ - RABU | 16 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - ” BUSTANUL ‘ASYIQIN SOLO “ - RABU | 23 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>YOGYAKARTA BERSHOLAWAT - SENIN | 28 SEPTEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan November 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>PP.TAKERAN MAGETAN - SENIN | 02 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - "BUSTANUL 'ASYIQIN SOLO" RABU | 04 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>PP.SIDOGIRI PASURUAN - KAMIS | 05 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>LAKARSANTRI SURABAYA - JUM'AT | 06 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>PP.ALMARAM GROBOGAN - SENIN | 09 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>MAGETAN BERSHOLAWAT - SELASA | 10 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - "BUSTANUL 'ASYIQIN SOLO" RABU | 11 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>BULUNGAN KALTARA - KAMIS | 12 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>BERAU BERSHOLAWAT - JUM'AT | 13 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>KARANGANYAR BERSHOLAWAT - SENIN | 16 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>SEMARANG BERSHOLAWAT - SELASA | 17 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - "BUSTANUL 'ASYIQIN SOLO" RABU | 18 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>TUBAN BERSHOLAWAT - KAMIS | 19 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>CEPU BERSHOLAWAT - JUM'AT | 20 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>PASAR INDUK JAKARTA - SENIN | 23 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>LAMPUNG BERSHOLAWAT - SELASA | 24 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>RUTINAN MALAM KAMIS - "BUSTANUL 'ASYIQIN SOLO" RABU | 25 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>JAKARTA BERSHOLAWAT - JUM'AT | 27 NOVEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Jadwal Habib Syech Bulan Desember 2015</b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>POLRES KLATEN BERSHOLAWAT - MINGGU | 6 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB.</li>
<li>CARUBAN BERSHOLAWAT ~ JUM'AT | 11 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>GUNUNG KIDUL BERSHOLAWAT ~ SENIN | 14 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>DEMAK BERSHOLAWAT ~ SELASA | 15 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>JAKARTA BERSHOLAWAT ~ JUM'AT | 18 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>JAKARTA BERSHOLAWAT ~ SABTU | 19 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>JAKARTA BERSHOLAWAT ~ AHAD | 20 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>JAKARTA BERSHOLAWAT ~ SENIN | 21 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>PP. ALMASYHURI PURWODADI - GROBOGAN ~ KAMIS | 24 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>GRESIK BERSHOLAWAT ~ JUM'AT | 25 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>MALANG BERSHOLAWAT ~ SABTU | 26 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>SURABAYA BERSHOLAWAT ~ AHAD | 27 DESEMBER 2015 | 19.30 WIB. </li>
<li>MALAYSIA BERSHOLAWAT ~ 29 DESEMBER 2015 - 03 JANUARI 2016.   </li>
</ul></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Catatan</b>:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Informasi jadwal ini sekaligus undangan.</li>
<li>Terbuka untuk umum. </li>
<li>Diharapkan yang hadir bisa menjaga akhlak (adab), menjaga aurat khususnya bagi perempuan, bisa menempatkan diri sesuai aturan yakni, Pria di tempat duduk pria, Perempuan di tempat duduk perempuan. Jangan berjoget, jangan berduaan dengan niat pacaran dan sejenisnya.</li>
<li>Bagi jamaah yang membawa makanan dan minuman mohon tidak membuang sampah sembarangan, mari kita jaga kesucian majelis shalawat ini. </li>
</ul><div style="text-align: justify;">Info Majelis Shalawat Habib Syech Assegaf ini diperoleh dari <b>jadwalsholawathabibsyech.blogspot.com</b>, sekali lagi jika pembaca mengetahui jadwal Majelis Habib Syech terbaru, silahkan tambahkan melalui komentar di akhir posting ini. <br />
<br />
Demikian jadwal Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf di tahun 2015. Untuk jadwal rutinan beliau, ada di hari Rabu malam Kamis jika tidak ada kegiatan yang lebih penting, pasti beliau ada di Semanggi Solo di Bustanul Asyiqin markas Ahbaabul Musthofa - nama Majelis beliau Habib Syech bin AA </div><ul style="text-align: justify;"></ul>

Jadwal Majelis Habib Syech Assegaf 2015

Berikut kami informasikan Jadwal Majelis Habib Syech Assegaf sepanjang tahun 2015. Jadwal ini masih bersifat tentative (sewaktu-waktu ada p...

Sayembara Logo Muktamar NU ke-33

Mistikus Cinta 0 Agenda February 22, 2015

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNdiApd3F_NcTX3oTiEfv2pkSVSSTJnMiz0TZYdc1XAWjEAAUv3fGGNfrtRuQDv6q2ew0wQqfco2U9jgjbtoI40jDvMusjIDCl-HLAMdXWsTPwLmBISUYfwrZrN1CsivCItSFZrg28lIo/s1600/postersayembaralogo.jpg.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sayembara Logo Muktamar NU ke-33" border="0" height="590" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNdiApd3F_NcTX3oTiEfv2pkSVSSTJnMiz0TZYdc1XAWjEAAUv3fGGNfrtRuQDv6q2ew0wQqfco2U9jgjbtoI40jDvMusjIDCl-HLAMdXWsTPwLmBISUYfwrZrN1CsivCItSFZrg28lIo/s1600/postersayembaralogo.jpg.png" title="Sayembara Logo Muktamar NU ke-33" width="413" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;"><b>1 Februari – 1 Maret 2015</b></div><div style="text-align: center;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: center;"><b>Hadiah 1 Paket Umroh</b></div><br />
<br />
<b>Ketentuan Umum</b><br />
<ol style="text-align: justify;"><li>Sayembara dibuka untuk umum (dapat diikuti perorangan, komunitas. badan usaha, institusi pendidikan, dll.).</li>
<li>Peserta dapat mengirimkan dua logo yang disertai dengan makna logo.</li>
<li>Logo harus mengandung makna NU dan Islam Nusantara untuk Dunia.</li>
<li>Belum pernah dipublikasikan, termasuk publikasi media sosial.</li>
<li>Tidak dipungut biaya.</li>
<li>Melampirkan biodata lengkap berupa nama peserta/komunitas/instansi, alamat kantor/rumah, email, nomor telepon, dan menyertakan fotokopi KTP.</li>
<li>Logo atau karya dikirim di atas kertas putih berukuran A3, 80 gram, ditempelkan di atas kertas karton. Makna logo dituangkan dalam kertas lain dengan kuarto/polio. Sertakan pula master file dengan format CDR/PSD/Ai dan JPG.</li>
<li>Semua peserta diwajibkan melampirkan pernyataan keaslian karya bermaterai Rp 6.000.</li>
<li>Semua dokumen dimasukkan dalam satu amplop cokelat.</li>
</ol>Kirimkan ke alamat:<br />
<br />
<b>PANITA MUKTAMAR NU ke 33</b><br />
<b>Gedung PBNU Lantai 4</b><br />
<b>Jln. Kramat Raya 164 Jakarta Pusat</b>.<br />
<br />
<b>Dewan Juri</b><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">K.H. Slamet Effendi Yusuf (PBNU), Acep Zamzam Noor (Perupa), Nasirun (Perupa), Nukman Lutfi (Praktisi Peiklanan), llham Khoiri (Jumalis Kompas), Ahmad Mauladi (Desainer Gratis), Savic Aleil'ha (Pemimpin Redaksi NU Online), Hamzah Sahal (Panitia Sayembara Logo)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><b>Waktu Pelaksanaan </b><br />
<ol style="text-align: justify;"><li>Sayembara dibuka dari tanggal 1 Februari 2015 hingga 1 Maret 2015 (cap pos).</li>
<li>Penjurian dilaksanakan tanggal 4-9 Maret 2015.</li>
<li>Pengumuman pemenang akan dilakukan tanggal 10 Maret 2015 melalui situs resmi PBNU <b>www.nu.or.id</b> dan <b>TV9 Surabaya</b>, telepon dan email langsung kepada pemenang.</li>
</ol><br />
<b>Penjurian </b><br />
<ol style="text-align: justify;"><li>Hak atas kekayaan intelektual (HAKI) desain logo yang dinyatakan sebagai pemenang adalah milik panitia.</li>
<li>Keputusan dewan juri tidak boleh diganggu gugat.</li>
<li>Panitia berhak melakukan revisi atau penyempurnaan logo yang dinyatakan menang.</li>
</ol><br />
<a href="http://www.muktamar.nu.or.id/" target="_blank">www.muktamar.nu.or.id</a>

Sayembara Logo Muktamar NU ke-33

1 Februari – 1 Maret 2015 Hadiah 1 Paket Umroh Ketentuan Umum Sayembara dibuka untuk umum (dapat diikuti perorangan, komunitas. badan u...

Doa Ketika Musibah Banjir

Mistikus Cinta 0 Doa February 21, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZwjb6c7d-37QhjKMT2qW9p_b87EU9-knhyphenhyphenzpdj7pCPivoOOp2IHUTjjzqMvwUR1o6n0w6jD62Gi9OxjIZUZlGMZQsJaBjlCS4xC7Kfip0pXwguM3Zi214nzw4kVvVMy4n4qzC1lq82_E/s1600/banjir.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Doa Ketika Musibah Banjir" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZwjb6c7d-37QhjKMT2qW9p_b87EU9-knhyphenhyphenzpdj7pCPivoOOp2IHUTjjzqMvwUR1o6n0w6jD62Gi9OxjIZUZlGMZQsJaBjlCS4xC7Kfip0pXwguM3Zi214nzw4kVvVMy4n4qzC1lq82_E/s1600/banjir.jpg" title="Doa Ketika Musibah Banjir" /></a></div><div style="text-align: justify;">Dari sahabat<b> Anas bin Malik ra</b>, beliau menceritakan pernah terjadi musim kering selama setahun di masa Nabi saw. Rasul berdoa pada Allah swt agar diturunkan hujan setelah seseorang meminta beliau karena ternaknya mati akibat kemarau. Hujan pun turun dengan deras meski tanpa diawali tanda-tandanya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Anas menegaskan,  “Demi Allah, kami tidak melihat matahari selama 6 hari.” Lalu pada hari Jumatnya, datang lagi seseorang  ketika Rasulullah saw berdiri menyampaikan khutbah. Dia menghadap Nabi saw sambil berdiri. Dia mengatakan, ‘Ya Rasulullah, banyak ternak yang mati, dan jalan terputus. Karena itu, berdoalah kepada Allah agar Dia menahan hujan.’ Kemudian Nabi saw mengangkat kedua tangannya, dan berdoa, </div><div style="text-align: justify;"><b><br />
</b></div><div style="text-align: justify;"><b>ALLAHUMMA HAWAALAINA WA LAA ’ALAINA. ALLAHUMMA ’ALAL AAKAMI WAL JIBAALI, WAZH ZHIROOBI, WA BUTHUNIL AWDIYATI, WA MANAABITISY SYAJARI</b></div><div style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: justify;"><i>“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami dan tidak di atas kami. Ya Allah turunkan hujan di bukit-bukit, pegunungan, dataran tinggi, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”</i> Tiba-tiba hujan langsung berhenti. Kami keluar masjid di bawah terik matahari.  <b>(HR. Bukhari – Muslim)</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ibnu Daqiqil Id menjelaskan, Hadis ini merupakan dalil bolehnya berdoa memohon dihentikan dampak buruk hujan, sebagaimana dianjurkan untuk berdoa agar turun hujan, ketika lama tidak turun. Karena semuanya membahayakan. (Ihkam Al-Ahkam, 1/357)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Doa ini bisa kita baca dalam kondisi banjir seperti yang terjadi di ibu kota. Dengan harapan, semoga Allah tidak menimpakan hujan itu sebagai adzab, namun menjadi rahmat. Hujan itu turun di tempat yang subur dan bermanfaat bagi tanaman. Silahkan baca di antara adzan dan iqamah atau ba'da shalat wajib. Semoga Allah swt membuka pintu hati kita sehingga bisa mengambil hikmah dari  setiap musibah agar hidup kita lebih berkah.</div>

Doa Ketika Musibah Banjir

Dari sahabat Anas bin Malik ra , beliau menceritakan pernah terjadi musim kering selama setahun di masa Nabi saw. Rasul berdoa pada Allah s...

Jejak Islam di Zaman Majapahit

Mistikus Cinta 0 Jejak Islam February 17, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiYoNZGZ4n96mjOf6_ilg34lQhhJg7Phd5pZp_cE6zO0vWyAPh57wW2exWRItGLtXdYt4ewokNaaCWM5Av2O-_K9j-fA6G0tpo1VxX2KaIgm3oQFmGvEEjJ5GvHa5-V9jFrmDNS91KER0/s1600/IMG-20110517-00099.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jejak Islam di Zaman Majapahit" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiYoNZGZ4n96mjOf6_ilg34lQhhJg7Phd5pZp_cE6zO0vWyAPh57wW2exWRItGLtXdYt4ewokNaaCWM5Av2O-_K9j-fA6G0tpo1VxX2KaIgm3oQFmGvEEjJ5GvHa5-V9jFrmDNS91KER0/s1600/IMG-20110517-00099.jpg" title="Jejak Islam di Zaman Majapahit" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Kompleks <b>Makam Troloyo</b> yang terletak di wilayah  Dukuh Sidodadi, Sentonorejo, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, yang pada hakekatnya adalah merupakan kompleks pemakaman Islam pada zaman Majapahit, dan berada di dalam wilayah kota raja Majapahit.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kepurbakalaan yang ada di kompleks makam Troloyo adalah berupa makam Islam kuno yang berasal dari masa Majapahit. Adanya makam kuno ini merupakan bukti adanya komunitas muslim di wilayah ibukota Majapahit. Adanya komunitas muslim ini disebutkan pula oleh <b>Ma-Huan</b> dalam bukunya <b>Ying Yai - Sing Lan</b>, yang ditulis pada tahun 1416 M. Dalam buku <b>The Malay Annals of Semarang and Cherbon</b> yang diterjemahkan oleh <b>HJE. de Graaf</b> disebutkan bahwa utusan-utusan Cina dari <b>Dinasti Ming</b> pada abad XV yang berada di Majapahit kebanyakan muslim. Sebelum sampai di Majapahit, muslim Cina yang bermadzab Hanafi membentuk masyarakat muslim di Kukang (Palembang), barulah kemudian mereka bermukim di tempat lain termasuk wilayah kerajaan Majapahit. Pada masa pemerintahan Suhita (1429-1447 M), Haji Gen Eng Cu yang diberi gelar A Lu Ya (Arya) telah diangkat menjadi kepala pelabuhan di Tuban. Selain itu, duta besar Tiongkok bernama Haji Ma Jhong Fu ditempatkan di lingkungan kerajaan Majapahit. Dalam perkembangannya, terjadi perkawinan antara orang-orang Cina dengan orang-orang pribumi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Adanya situs makam ini menarik perhatian para sarjana untuk meneliti, antara lain P.J. Veth, Verbeek, Knebel, Krom, dan L.C. Damais. Menurut L.C. Damais, Makam Troloyo meliputi kurun waktu antara 1368-1611 M. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hanya diketahui nama seseorang yang dimakamkan di kompleks Makam Troloyo, yaitu Zainudin. Namun nisan dengan nama tersebut saat ini tidak lagi diketahui tempatnya, sedangkan nama-nama tokoh yang disebutkan di komplek makam ini (sekarang) adalah berasal dari kepercayaan masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjAKEpnLVlG4SYhDxVJmy9G5Zk1PvHfFx467JZ8mUl_IkwD7HTyN37iVcORIbaaV3a2rV4srjgOx5iR1P2eRrwmZ92tE0UuKGIsaC1m8ugK2L1l3qHxiUvHK-j-32VRwYW7uQKFnUspTA/s1600/batu+nisan+makam+troloyo.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Jejak Islam di Zaman Majapahit" border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjAKEpnLVlG4SYhDxVJmy9G5Zk1PvHfFx467JZ8mUl_IkwD7HTyN37iVcORIbaaV3a2rV4srjgOx5iR1P2eRrwmZ92tE0UuKGIsaC1m8ugK2L1l3qHxiUvHK-j-32VRwYW7uQKFnUspTA/s1600/batu+nisan+makam+troloyo.png" title="Jejak Islam di Zaman Majapahit" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Di bagian belakang kompleks makam Troloyo masih terdapat kompleks makam Islam lainnya yang terkenal dengan sebutan Kubur Pitu dan secara berturut-turut berikut ini adalah nama-nama mereka yang dimakamkan di sana: </div><div style="text-align: justify;"></div><ol style="text-align: justify;"><li>Makam yang dikenal dengan nama <b>Pangeran Noto Suryo</b>, nisan kakinya berangka tahun dalam huruf Jawa Kuno 1397 Saka (= 1457 M) ada tulisan Arab dan lambang ‘surya Majapahit”.</li>
<li>Makam yang dikenal dengan nama <b>Patih Noto Kusumo</b>, berangka tahun 1349 Saka (1427 M) bertuliskan Arab yang tidak lengkap dan lambang surya. </li>
<li>Makam yang dikenal dengan sebutan <b>Gajah Permodo</b> angka tahunnya ada yang membaca 1377 Saka (1455 M). </li>
<li>Makam yang dikenal dengan sebutan<b> Naya Genggong</b>, angka tahunnya sudah aus, pembacaan ada dua kemungkinan: tahun 1319 Saka atau tahun 1329 Saka serta terpahat tulisan Arab kutipan dari surah Ali Imran 182 (menurut Damais 1850). </li>
<li>Makam yang dikenal sebagai <b>Sabdo Palon</b>, berangka tahun 1302 Saka (1380 M) dengan pahatan tulisan Arab kutipan surah Ali Imran ayat 18. </li>
<li>Makam yang dikenal dengan sebutan <b>Emban Kinasih</b>, batu nisan kakinya tidak berhias. Dahulu pada nisan kepala bagian luar menurut Damais berisi angka tahun 1298 Saka (1376 M). </li>
<li>Makam yang dikenal dengan sebutan Polo Putro, nisannya polos tanpa hiasan. Menurut Damais pada nisan kepala dahulu terdapat angka tahun 1340 Saka (1418 M) pada bagian luar terdapat tulisan Arab yang diambil dari hadist Qudsi, demikian juga pada bagian dalamnya. </li>
</ol><div style="text-align: justify;">Sebagian dari nisan-nisan pada Kubur Pitu tersebut berbentuk Lengkung Kurawal yang tidak asing lagi bagi kesenian Hindu. Melihat kombinasi bentuk dan pahatan yang terdapat pada batu-batu nisan yang merupakan paduan antara unsur-unsur lama unsur-unsur pendatang (Islam) nampaknya adanya akultrasi kebudayaan antara Hindu dan Islam. Sedangkan apabila diperhatikan adanya kekurangcermatan dalam penulisan kalimah-kalimah thoyyibah dapat diduga bahwa para pemahat batu nisan nampaknya masih pemula dalam mengenal Islam.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgt1m-F0XO79z5hAQOy11xGiy-GW4W4Zohbgdb6BTML_WN02YlwejK09uIra3BMHEMkrNlHSyI1D6JJMDnmO-At4oig-wGR-mQW5DJvMiH7pL3sFYnXvb1twEDkiGR4UXp3SGb4HQ7yA/s1600/batu+nisan+makam+troloyo-kubur+pitu.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Jejak Islam di Zaman Majapahit" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrgt1m-F0XO79z5hAQOy11xGiy-GW4W4Zohbgdb6BTML_WN02YlwejK09uIra3BMHEMkrNlHSyI1D6JJMDnmO-At4oig-wGR-mQW5DJvMiH7pL3sFYnXvb1twEDkiGR4UXp3SGb4HQ7yA/s1600/batu+nisan+makam+troloyo-kubur+pitu.png" title="Jejak Islam di Zaman Majapahit" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Batu nisan di kompleks Kubur Pitu</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Demikianlah dapat kita saksikan betapa toleransinya Majapahit terhadap agama Islam terbukti dari banyaknya makam Islam di desa Troloyo, dalam kota kerajaan, dengan angka tertua di batu nisan adalah tahun 1369 (saat Hayam Wuruk memerintah). Yang menarik, walau kuburan Islam tetapi bentuk batu nisannya seperti kurawal yang mengingatkan kala-makara, berangka tahun huruf Kawi, yang berarti bahwa di abad XIV Islam walau agama baru bagi Majapahit tetapi sebagai unsur kebudayaan telah diterima masyarakat. Diketahui pula bahwa para pendatang dari barat maupun orang-orang Tionghoa ternyata sebagian besar beragama Islam, yang terus berkembang dan mencapai puncaknya di abad XVI saat kerajaan Demak. </div>

Jejak Islam di Zaman Majapahit

Kompleks Makam Troloyo yang terletak di wilayah Dukuh Sidodadi, Sentonorejo, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, yang pada hakekatnya adalah me...

Beasiswa Tahfidz Quran

Mistikus Cinta 0 Info February 14, 2015

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1NjULhmhQ_JNJeFrBHVCu751VM9qdWZhFwMDooRxAZy9IkWN1ISaMfwP8YxGGp5G0EIgZ6WZsI6b3M6Hb4xtLIEfYI9p3eLUcGX8thpYXNni1IZG25tt89QxflqMmUOX-OoN_R8lr3T8/s1600/al-quran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Beasiswa Tahfidz Quran" border="0" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1NjULhmhQ_JNJeFrBHVCu751VM9qdWZhFwMDooRxAZy9IkWN1ISaMfwP8YxGGp5G0EIgZ6WZsI6b3M6Hb4xtLIEfYI9p3eLUcGX8thpYXNni1IZG25tt89QxflqMmUOX-OoN_R8lr3T8/s1600/al-quran.jpg" title="Beasiswa Tahfidz Quran" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren kembali membuka <b>Program Beasiswa Tahfizh Al-Quran (PBTQ)</b>. Seleksi peserta program beasiswa ini dibuka mulai <b>1 Maret – 22 April 2015</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kementerian Agama telah menetapkan beberapa program prioritas di tahun 2015. Salah satunya adalah pengembangan kemampuan santri dalam bidang Al-Quran.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sehubungan itu, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren bekerja sama dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia/United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey (UICCI) kembali memberikan beasiswa bagi para penghafal Al-Quran melalui program Beasiswa Tahfizh Al-Quran (PBTQ) Tahun 2015.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">PBTQ dilaksanakan dalam bentuk pemberian beasiswa pendidikan bagi peserta yang lulus seleksi untuk mengikuti program pendidikan non degree di Indonesia dan di Turki.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan pengumuman yang diterima Pinmas, Jumat (6/2), peserta yang lulus seleksi dan mengikuti program ini akan mendapat fasilitas berbentuk layanan pendidikan, termasuk akomodasi dan konsumsi selama mengikuti pendidikan yang ditanggung oleh UICCI. Selain itu, peserta yang lolos seleksi juga akan mendapatkan transport keberangkatan dan kepulangan untuk mengikuti layanan pendidkan di Turki yang ditanggung oleh Kementerian Agama.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pendaftaran PBTQ ini dimulai pada <b>1 Maret – 22 April 2015</b> di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi. Untuk info selengkapnya, lihat: <a href="http://kemenag.go.id/file/file/Dokumen/qjcx1423196804.PD" target="_blank">http://kemenag.go.id/file/file/Dokumen/qjcx1423196804.PD</a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber</b>: </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.moslemforall.com/depag-buka-pendaftaran-beasiswa-tahfidz-quran/" target="_blank">Moslem For All</a></div>

Beasiswa Tahfidz Quran

Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren kembali membuka Program Beasiswa Tahfizh Al-Quran (PBTQ) . Sele...

Kisah Nabi SAW Dengan Seekor Kijang

Mistikus Cinta 0 Kisah Rasulullah February 14, 2015

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8GRrLB1S0GQmyCtZ5oYH3Q27QGx3orjhH9iNozD94tszlqQUqcd2S_1BLRNUqyS6ALDQPN1OYC18n4DJi8crCJu85op-_FTvsYSn-eV_Qtp6dzPG4pGIlqNOmzbAhHWDma1L3k6XWjIs/s1600/cinta-rosul.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kisah Nabi SAW Dengan Seekor Kijang" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8GRrLB1S0GQmyCtZ5oYH3Q27QGx3orjhH9iNozD94tszlqQUqcd2S_1BLRNUqyS6ALDQPN1OYC18n4DJi8crCJu85op-_FTvsYSn-eV_Qtp6dzPG4pGIlqNOmzbAhHWDma1L3k6XWjIs/s1600/cinta-rosul.jpeg" title="Kisah Nabi SAW Dengan Seekor Kijang" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">Selain sebagai kekasih Allah <i>(habibullah)</i>, Rasulullah memiliki peran sebagai penyebar rahmat bagi seluruh alam semesta <i>(rahmatan lil alamin)</i>. Kedudukan spesial Nabi dengan Allah banyak disebutkan dalam al-Qur’an.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dalam kesempatan itu juga KH Musthofa Aqil mengajak jamaah untuk meneladani akhlak Nabi. “Nabi Muhammad SAW tidak saja sayang kepada manusia namun juga kepada hewan. Ini sebagai bukti, beliau sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi alam semesta,” lanjut Kiai Musthofa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ia lalu mengisahkan seorang laki-laki lewat di sisi Nabi Muhammad SAW dengan membawa seekor kijang hasil tangkapannya. Lalu Allah SWT yang berkuasa atas semua makhluk-Nya, telah menjadikan kijang itu berbicara kepada Nabi Muhammad SAW. Selepas Kijang itu mengucapkan salam, lalu sang kijang melanjutkan percakapannya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa anak yang masih menyusu, dan sekarang aku sudah ditangkap sedangkan anak-anakku kelaparan,” kata kijang itu meminta belas kasihan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Rasulullah SAW yang mampu mengerti bahasa kijang itu lantas berdialog dengan si kijang. “Apakah yang engkau harapkan dariku?” tanya Rasulullah SAW.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Tolong perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat menyusui anak-anakku dan sesudah itu aku akan kembali kemari,” janji kijang itu dengan sangat memohon.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">"Bagaimana kalau engkau tidak kembali lagi ke sini?" tutur Rasululah SAW.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Kalau aku tidak kembali kemari, nanti Allah SWT akan melaknatku sebagaimana ia melaknat orang yang tidak mengucapkan shalawat bagi engkau apabila disebut nama engkau di sisinya,” janji kijang itu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu Nabi Muhammad SAW pun bersabda kepada orang itu untuk melepaskan kijang itu buat sementara waktu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tanpa banyak berpikir lagi si pemburu memenuhi permintaan Rasulullah Saw. Setelah dilepas oleh si pemburu, kijang itu lari kencang meloncat-loncat kegirangan di padang pasir sambil terus berkata,”Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Anda adalah utusan Allah.”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">“Demikianlah betapa kasih sayang Rasulullah SAW kepada sang Kijang menunjukan bahwa beliau sayang kepada hewan, apalagi kepada manusia. Sungguh Rasulullah SAW memberikan rahmat kepada alam semesta dan isinya,” terang KH Musthofa ‘Aqil yang juga menantu KH Maemoen Zubair, Sarang Rembang ini kepada jamaah mengakhiri pengajian Maulid SAW. <b><span style="font-size: x-small;"></span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Dikutip dari:  </b></span><br />
<span style="font-size: small;"><b><a href="http://nu.or.id/" target="_blank">NU Online</a></b></span><b><span style="font-size: x-small;"></span></b><br />
<b><span style="font-size: x-small;"><a href="http://mistikus-sufi.blogspot.com/" target="_blank"><span style="font-size: small;">Mistikus Cinta</span></a><br />
</span></b></div><br />

Kisah Nabi SAW Dengan Seekor Kijang

Selain sebagai kekasih Allah (habibullah) , Rasulullah memiliki peran sebagai penyebar rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil alamin...

Ketahuilah, 2 dari 3 Walikota Terbaik Dunia adalah Muslim

Mistikus Cinta 0 Berita February 12, 2015

<div style="text-align: justify;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxeKP_V8ZDMeTdQENLTGfbbKB_aqzNsdqOBPWLCp-mQ8yeSgQbU23qZZm0E-mI_tfjPSsxAwcQvGEZqVrb6pl7a37yqQUK9DUBk4KSTiPqG0E3cVc7xjxrAzoZUrHToS_kXCCXS4R4L5E/s1600/walikota-terbaik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Ketahuilah, 2 dari 3 Walikota Terbaik Dunia adalah Muslim" border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxeKP_V8ZDMeTdQENLTGfbbKB_aqzNsdqOBPWLCp-mQ8yeSgQbU23qZZm0E-mI_tfjPSsxAwcQvGEZqVrb6pl7a37yqQUK9DUBk4KSTiPqG0E3cVc7xjxrAzoZUrHToS_kXCCXS4R4L5E/s1600/walikota-terbaik.jpg" title="Ketahuilah, 2 dari 3 Walikota Terbaik Dunia adalah Muslim" width="400" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Seperti diberitakan <a href="http://www.moslemforall.com/kini-2-dari-3-walikota-terbaik-dunia-adalah-muslim/" target="_blank"><b>Moslem For All</b></a> bahwa 2 dari 3 Walikota Terbaik Dunia adalah Muslim, berikut profil keduanya. Naheed Nenshi, Walikota Calgary Kanada telah dianugerahi World Mayor Prize 2014 dan pada posisi berikutnya adalah Daniel Termont Walikota Ghent Belgia dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Dua di antara 3 Walikota terbaik dunia ini, yaitu Naheed Nenshi dan Tri Rismaharini adalah muslim yang telah terbukti mampu mewujudkan pemerintahan yang memperoleh banyak pujian baik masyarakat nasional maupun internasional.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Profil Walikota Calgary Naheed Nenshi</b></div><div style="text-align: justify;">Walikota Calgary Naheed Nenshi, pemenang 2014 World Mayor Prize, adalah walikota yang paling dikagumi dari setiap kota besar di Kanada. Visinya adalah menciptakan sebuah kota yang harus mampu merencanakan masa depannya telah menarik perhatian dari para pemikir perkotaan dari seluruh Amerika Utara. Sejak menjabat pada 2010, ia telah menjadi walikota yang paling dikagumi dari setiap kota besar di Kanada. Dia adalah seorang visioner perkotaan yang tidak mengabaikan seluk-beluk pemerintah daerah. Bagi banyak khalayak di Amerika Utara dan Eropa, Walikota Nenshi adalah panutan bagi manajemen yang menentukan (decisive management), inklusivitas dan perencanaan ke depan. Dia juga telah menunjukkan kepemimpinan yang kuat selama bencana seperti banjir Alberta 2013 dan pemadaman listrik tahun lalu yang sangat berpengaruh pada sebagian besar pusat kota.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Pada tahun 2010 Naheed Nenshi menjadi walikota Muslim pertama kota Amerika Utara utama setelah ‘Revolusi Ungu’-nya menggambarkan harapan dari para pemilih di seluruh spektrum politik. Sekitar enam minggu sebelum pemilu, jajak pendapat publik hanya memberikan Naheed Nenshi dukungan sekitar delapan persen tetapi secara mengejutkan dengan aktivitas media sosial dan dikombinasi dengan temu darat yang intensif telah mendorongnya pada kemenangan di hari pemilihan. Tiga tahun kemudian dia terpilih kembali dengan hampir tiga perempat dari suara pemilih.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Profil Walikota Surabaya Tri Rismaharini</b></div><div style="text-align: justify;">Pada dua posisi berikutnya setelah Nenshi adalah Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang telah menjadi pemimpin kota yang paling banyak dibicarakan di Indonesia. Dia telah menarik perhatian nasional dan internasional atas usahanya dengan penuh semangat mempromosikan kebijakan sosial, ekonomi, dan lingkungan di kota terbesar kedua di Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tri Rismaharini setelah terpilih sebagai Walikota pada tahun 2010 secara pasti mengubah Surabaya dari sebuah kota besar kaku yang terabaikan menjadi kota yang penuh taman dan ruang terbuka. Sekarang ada sebelas taman besar di Surabaya dengan tema yang berbeda termasuk menyediakan akses Wi-Fi, perpustakaan, pusat kebugaran, dan fasilitas olahraga lainnya. Surabaya telah diperbesar ruang terbuka lainnya seperti pemakaman sehingga mereka berfungsi sebagai ruang resapan air dan berdampak positif dengan tidak terjadi banjir yang serius selama tiga tahun. Selain juga yang nampak nyata adalah adanya penambahan secara signifikan jalur hijau di sepanjang jalan utama dan hutan kota.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wanita berjilbab ini sering berbicara tentang kebutuhan mengelola perkotaan dengan melibatkan peran serta masyarakat. “Sebuah kota harus menjadi rumah bagi warganya.” Dia belajar dari pengalaman kota-kota yang berkembang pesat di Asia dan Eropa bahwa perkembangan baru yang besar dapat mengasingkan orang, sehingga Risma mengeluarkan kebijakan untuk menyesuaikan pembangunan dengan program-program sosial. Pada awal pemerintahannya, Risma telah mengubah rumah bordil dan bekas lahan SPBU di beberapa daerah kota menjadi taman kanak-kanak dan taman bermain keluarga serta melakukan pembinaan keterampilan dan kerohanian kepada mantan penghuni rumah bordil. Baru-baru ini Risma telah berkampanye sosial untuk keluarga yang kehilangan sanak keluarga dan teman-teman korban kecelakaan penerbangan AirAsia 8501, yang jatuh di Laut Jawa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>Profil The World Mayor Project</b></div><div style="text-align: justify;">World Mayor adalah sebuah proyek yang disusun dan diselenggarakan oleh City Mayors Foundation, bertujuan untuk meningkatkan profil walikota di seluruh dunia, serta untuk menghormati mereka yang telah memberikan kontribusi jangka panjang kepada masyarakat dan berkomitmen untuk kesejahteraan kota secara nasional dan internasional. Sebuah walikota yang luar biasa harus memiliki kualitas seperti: kejujuran, kepemimpinan dan visi, kemampuan manajemen yang baik, kepedulian sosial dan ekonomi, kemampuan untuk memberikan keamanan dan untuk melindungi lingkungan, serta memiliki keterampilan untuk menumbuhkan hubungan baik antara komunitas dengan latar belakang budaya, ras dan sosial yang berbeda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Proyek penghargaan ini dimulai pada tahun 2004 berperan dalam mempromosikan pemerintahan lokal yang baik, terbuka dan jujur melalui Kode Etik. The World Mayor Project and The City Mayors Foundation ini dideklarasikan pendaaan secara mandiri dengan menolak pendanaan dari organisasi filantropi ataupun sponsor.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Dari gambaran di atas, besar harapan kita kepada dua walikota muslim yang terpilih menjadi walikota terbaik di dunia menjadi teladan bagi walikota-walikota muslim lainnya untuk memberikan syiar dakwah Islam dalam penerapan pemerintahannya yang bersih, jujur, memahami kebutuhan warganya, memiliki visi ke depan, serta mampu memberikan rasa aman bagi seluruh anggota masyarakat dan sekelilingnya. Serta ini merupakan bukti bahwa Walikota di Indonesia memiliki kapabilitas yang dapat disetarakan dengan walikota di negara-negara maju, semoga menjadi angin segar bagi para pemimpin daerah di Indonesia. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>

Ketahuilah, 2 dari 3 Walikota Terbaik Dunia adalah Muslim

Seperti diberitakan Moslem For All bahwa 2 dari 3 Walikota Terbaik Dunia adalah Muslim, berikut profil keduanya. Naheed Nenshi, Walikota C...