Aswaja Magazine

0
Jejak Islam di Spanyol
Masjid Cordoba - Spanyol
Pasukan Thariq bin Ziyad yang terkenal dengan kisahnya yang membakar armada perahu yang menyebrangkan pasukan sampai ke Spanyol sehingga hanya menyisakan pasukan dengan benteng musuh, tak ada jalan mundur. Islam pun berhasil menundukan wilayah Andalusia (Spanyol). Peradaban disana langsung tumbuh begitu cepat. Dibangunlah banyak universitas Islam ternama, masjid-masjid megah, perpustakaan, dan lain sebagainya, yang membuat Spanyol jadi pusat peradaban Eropa saat itu. Banyak cendekiawan Eropa yang menuntut ilmu di Spanyol ini. Masyarakat saat itu begitu memegang teguh ajaran Islam, maka terciptalah kehidupan sejati masyarakat muslim.

Beberapa kali diserang oleh pasukan Kristiani tak menggoyahkan kedaulatan Andalusia. Hingga akhirnya pasukan salibis hampir putus asa. Lalu munculah Raja Ferdinand V dan Ratu Isabela, yang memiliki ide jitu untuk melemahkan Andalusia. Bukannya pasukan yang ia kirim, melainkan selundupan alkohol, alat musik gitar, foto syahwat, dan lain-lain. Alhasil, generasi Islam disana mulailah mengenal kemaksiatan dan terlena dengan itu. Sebagian dari mereka mulai melupakan budaya Islam dan kehidupan seharusnya seorang muslim. Mereka lebih memilih alunan musik gitar dibandingkan lantunan ayat ilahiyah. Maka secara perlahan kekuatan kaum Muslim berkurang banyak. Lalu dalam satu hentakan Ratu Isabela menundukan Madrid.

Apa yang dilakukan Ratu Isabela setelah berhasil menguasai Spanyol adalah membakar seluruh buku yang ada di perpustakaan-perpustakaan, meruntuhkan seluruh bangunan berciri Islami, masjid-masjid, membantai sebagian muslim yang tidak mau masuk agama kristen di tiang gantungan, hingga benar-benar 8 abad Islam tak pernah lagi berjejak singgah di bumi Andalusia.

Hingga ada sebuah sejarah April’s Fool, dimana kaum muslim yang menolak ajaran kristen dijanjikan selamat oleh Ratu Isabela asal melakukan migrasi ke luar wilayah Spanyol dengan kapal yang telah disiapkan. Setelah ribuan orang masuk ke kapal, di tengah laut kapal itu ditenggelamkan oleh armada Ratu Isabela. Saat itu kaum muslimin benar-benar dihancurkan, dan semua itu karena kesalahan di pihak kaum muslimin sendiri yang terlena hanya dengan alkohol dan gitar.

Ketika para ayah disalib di alun-alun kota, para ibu dizinahi oleh para kaum kafir lalu digantung di tengah lapangan dengan keadaan telanjang tanpa belas kasih. Darah mengalir di setiap jalan di Spanyol. Api terlihat menghiasi setiap rumah yang didalamnya dulu pernah dilantunkan ayat-ayat indah Al Quran. Masjid yang didalamnya senantiasa dipakai untuk menyembah Allah diluluh lantahkan tinggal reruntuhan. Lalu anak-anak kecil yang belum mengerti apa-apa diambil oleh mereka, diganti namanya, dididik dengan paham gereja, dan didoktrinkan untuk membenci Islam.

https://www.google.com/contributor/welcome/?utm_source=publisher&utm_medium=banner&utm_campaign=ca-pub-2925047938169927
Visit Dukung Aswaja Magazine dengan menjadi Kontributor

Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger

 
Top