Aswaja Magazine

1
Sejarah Nabi Muhammad SAW

Sirah Nabawiyah

Umur 0-1 tahun:
Lahir di Mekkah hari Senin
Dibawa pulang Halimah Sa'diyah untuk diberi asi ke rumahnya dipegunungan dengan tujuan agar lebih aman dari polusi & lebih baik bahasa Arabnya.

Halimah yang dulunya miskin menjadi kaya berkah wujud nabi yang masih bayi saat itu. Unta dan kambingnya semakin banyak dan berkah.

Umur 2 tahun:
Lahirnya Khalifah Abu Bakar As Sidiq r.a.

Umur 3/4/5 tahun: 
Diriwayatkan disalah satu dari umur rasul saw ini terjadi pembelahan dada beliau yang mulia. Oleh malaikat ketika beliau masih diasuh oleh Halimah di desa Bani Sa'd.

Hikmah pembelahan dada rasul saw & dibersihkannya bagian RAHMAT kepada setan dari hati Rasul saw adalah agar setan yang terkutuk tidak mendapatkan bagian rahmat Rasulullah saw. Karena beliau diutus untuk rahmatan LIL 'ALAMIN, yakni untuk segenap penjuru alam dan setan termasuk didalam penghuni alam ini, maka dikeluarkan bagian tersebut karena jika tidak maka setanpun akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang beliau saw yang memang sempurna.

Umur 5 tahun: 
Setelah kejadian pembelahan dada tadi RASULULLAH segera diantar pulang oleh Halimah ke ibunya karena tak mampu menahan rasa khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak mampu ditanggungnya karena besarnya cinta beliau kepada Rasulullah saw.

Umur 9 tahun: 
Beliau saw diajak pamannya Abu Thalib untuk berdagang ke Syam (kini Syam dibagi menjadi 4 negara Libanon, Palestina, Siria, Yordania). Dan ditengah perjalanan bertemu dengan BUHAIRO seorang pemuka agama yang masih berpegang pada syariat Nabi Isa, lalu Buhairo melihat beberapa tanda kenabian pada Rasulullah saw diantaranya adalah bahwa setiap beliau berjalan selalu ada awan yang melindungi beliau dari terik matahari. Seraya beliau memerintahkan kepada Abu Thalib untuk membawa pulang Rasul saw agar menghindari gangguan orang-orang Yahudi yang dikhawatirkan mengenali tanda-tanda kenabian tersebut.

Umur 12 tahun: 
Diajak pamannya Abu Thalib pergi ke Syam untuk berdagang dan kali ini sukses hingga kembali ke Mekkah.

Umur 14 tahun: 
Terjadi peperangan di Mekkah yang dimenangkan orang-orang Mekkah.

Umur ±18 tahun: 
Menanjak usia remaja Rasulullah saw melihat pergaulan remaja Mekkah yang suka begadang beliaupun tertarik untuk bergabung dengan mereka. Maka suatu malam beliaupun mencoba untuk mendatangi pusat "begadang" tersebut, akan tetapi begitu dekat dan belum sempat melihat perkumpulan tersebut beliau DIJAGA ALLAH DARI KELALAIAN dengan diberi rasa mengantuk berat hingga tertidur pulas, maka panasnya matahari pagilah yang membangunkan beliau dari tidurnya. Hal yang sama berulang malam berikutnya hingga beliau mengatakan "sejak saat itu saya tak pernah tertarik lagi dengan perkumpulan yang isinya hanya kelalaian belaka".

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw adalah manusia biasa dan bukan malaikat, akan tetapi beliau adalah manusia kekasih Allah swt yang selalu diberi penjagaan extra dari sifat yang tidak terpuji, maka seorang pemuda yang menyibukkan dirinya beribadah akan mendapat pengayoman di MAHSYAR sesuai hadits Rasulullah saw.

Usia 25 tahun: 
Berdagang dengan bekerja sama dengan Siti Khodijah dengan perantara budaknya yang bernama Maisaroh, diperjalanan Maisaroh mendapati banyak keajaiban baik dzohir maupun bathin, serta budi pekerti Rasulullah yang mulia, ditambah barang dagangan laris terjual bila didagangkan Rasulullah saw. Maka kabar tentang akhlak Nabi saw ini sampai ke Siti Khodijah dan beliaupun akhirnya melamar Rasul saw, yang serta merta diterima oleh baginda Nabi. Banyak laki-laki kaya raya yang melamar Siti Khodijah - yang memang terkenal sebagai seorang janda yang sangat cantik, berwibawa, dan kaya raya - tapi semuanya ditolak karena akhlak Nabi saw jauh lebih menarik dibanding uang berlimpah laki-laki Mekkah saat itu.

Dari pernikahan dengan Sayyidatuna Khodijah Al Kubro Rasulullah saw mendapatkan enam putra dan putra, mereka adalah:
Abdullah.
Qasim.
Zainab. 
Ruqayyah.
Ummi kultsum.
Fatimah.

Rasulullah saw memiliki seorang putra selain 6 orang anak yang dari ibu Siti Khodijah yaitu Ibrahim. Putra dari ibu Mariyah Alqibtiyyah.

Semua anak laki-laki Rasulullah wafat ketika mereka masih kanak-kanak.

Para menantu Rasulullah saw:

RUQAYYAH r.a menikah dengan sahabat Utsman bin Affan.
UMMI KULTSUM r.a juga menikah dengan sahabat Utsman bin Affan setelah wafatnya Ruqayyah r.a
ZAINAB r.a menikah dengan Abul 'Ash bin Rabi'
FATIMAH r.a menikah dengan Kholifah 'Ali bin Abi Thalib r.a.

Usia 30 tahun: 
Lahir Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib

Usia 35 tahun: 
Ada peristiwa renovasi Ka'bah dan para kepala suku Mekkah berebut untuk ikut andil dalam mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya setelah diturunkan untuk pembenahan. Maka semua sepakat Nabi Muhammad yang mengembalikannya. Dengan kearifan beliau saw, beliau menggelar serban beliau kemudian meminta agar setiap kepala suku memegang ujung serban tersebut dan mengangkat bersama-sama kedepan Hajar Aswad, baru setelah dekat Rasul ullah saw mengambil Hajar Aswad dengan tangan beliau yang mulia dan mengembalikannya ketempat sedia kala. Setiap kepala suku merasa bisa menerima dengan peristiwa ini dan mereka masuk dalam sejarah yang terbukti dengan pembahasan kita saat ini.

Usia 38 tahun: 
Rasulullah SAW mulai sering menyendiri dan mengasingkan diri ke Gua Hiro untuk bertafakkur akan ciptaan Allah swt. Hal ini berlangsung dua tahun hingga turunnya wahyu pertama di gua tersebut.

Usia 40 tahun:
Mendapatkan wahyu pertama di Gua Hiro.

Saat itu malaikat Jibril datang dengan bentuk aslinya yang sangat besar dan berwibawa, mengatakan pada Nabi SAW "iqro'." (Bacalah) Nabi SAW menjawab "wa ma ana biqoori'." (Saya tidak bisa membaca) lalu dipeluklah Nabi SAW seerat-eratnya oleh malaikat Jibril a.s. Lalu diulang lagi "iqro'." Dan Nabi SAW pun menjawab dengan jawaban yang sama, maka dipeluklah Rasulullah saw untuk yang kedua kalinya dan berulang hingga ketiga kali, barulah setelah itu malaikat Jibril a.s. Menyempurnakan "iqro' bismi robbilladzi kholak" hingga selesai. Lalu malaikat Jibril mengatakan kepada Rasulullah saw "ANTA RASULULLAH". Maka sejak saat itulah beliau resmi diangkat Allah swt menjadi rasul.
 
Diantara yang langsung memeluk agama Islam setelah Rasulullah saw mendapat wahyu adalah:

Sayyidatuna Khodijah
Ali bin Abi Tholib
Zaid Bin Haritsah
Abu Bakar Assiddiq.

Dalam kurun waktu 3 tahun Rasulullah saw berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Barulah pada:


Usia 43 tahun: 
Beliau mendapat perintah dalam firman Allah Surat An Nahl: 94 untuk berdakwah secara terang-terangan.

Usia 45 tahun:
Lahirnya Siti Aisyah r.a

Hijrah pertama dalam Islam yaitu sejumlah 15 orang (11 laki-laki dan 4 perempuan) Menuju HABASYAH / ETHIOPIA, dan bertambah jumlahnya hingga ± 83 laki-laki dan 18 perempuan. Akan tetapi Rasulullah saw tidak ikut dalam hijrah ini. Maka Sebagian dari sahabat ada yang kembali ke MEKKAH dan sebagian tetap di ETHIOPIA, hingga Rasulullah SAW hijrah ke Madinah maka mereka semua mengikuti beliau ke MADINAH.

Usia 46 tahun:
Umar bin Khattab dan paman Nabi saw Hamzah bin Abdul Mutthalib masuk Islam di tahun ini, Masuknya Umar bin Khattab adalah berkah dari doa Rasulullah saw ketika beliau berdoa agar salah satu dari Umar bin Khattab atau Abu Jahal diberi hidayah Allah swt masuk agama Islam, maka hidayah itu turun ke Sayyidina Umar yang masuk Islam 3 hari setelah Sayyidina Hamzah ra dan terus diangkat derajat beliau hingga menjadi Khalifah yang kedua dan dimakamkan disebelah Rasulullah SAW.

Usia 47 tahun:
Embargo dari kafir Quraisy kepada Rasulullah saw dan kaum muslimin khususnya Bani Hasyim dan Bani Mutthalib. Mereka memutuskan untuk melarang hubungan dengan kaum muslimin baik dalam perdagangan, pernikahan, kerjasama, dll. Bahkan kaum muslimin mengungsi ke lembah yang dinamakan LEMBAH ABU THALIB, dan menderita kelaparan yang luar biasa disana. Bahkan Sa'ad bin Abi Waqqosh sniper Rasulullah saw pernah suatu malam yang gelap buang air kecil diatas selembar kulit kering, maka ketika beliau mengetahui bahwa ternyata ada selembar kulit langsung saja diambil dan disucikan, lalu dimasak hingga lembut dan dimakan, juga diriwayatkan wajah para sahabat menghijau karena terlalu sering makan dedaunan. Hal ini terjadi hingga usia beliau 49 tahun.

Usia 49 tahun:
Berakhirnya Embargo kafir Quraisy, dan Rasulullah beserta muslimin kembali ke Mekkah.

Di usia ini juga terjadi mu'jizat besar yaitu terbelahnya bulan menjadi dua!. Seperti firman Allah swt dalam Surat Al-Qomar ayat 1. Mu'jizat terbelahnya bulan awalnya adalah permintaan kaum kafir Mekkah dengan alasan meminta bukti kenabian Rasulullah SAW, maka dengan izin Allah bulan terpecah menjadi 2, yang separuh turun ke atas gunung dan separuhnya tetap diatas, lalu dikembalikan ketempat semula oleh Rasulullah SAW. Maka mu'jizat besar seperti ini bukannya menjadikan mereka semakin beriman, malah semakin tertutup dan keras hati orang-orang kafir Mekkah dengan mudahnya mereka menuduh bahwa Rasulullah SAW adalah tukang sihir. Maka di ayat 3 Surat Al Qomar Allah berfirman: "Dan mereka mendustakan (nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedangkan tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya".

Usia 50 tahun:
Di tahun  ini meninggal dunia dua sosok penting dalam dakwah Rasulullah SAW yaitu paman beliau Abu Thalib yang senantiasa menahan amarah orang Mekkah atas Rasulullah SAW, dan 3 hari berikutnya meninggal pula istri tercinta Siti Khodijah r.a pendukung dakwah Rasulullah SAW. Maka dinamakan tahun ini sebagai tahun kesedihan, selain karena ditinggal sosok penting juga karena semakin beratnya proses dakwah.

Tahun ini juga Rasulullah SAW berdakwah di Thoi'f selama sebulan, akan tetapi beliau mendapatkan sambutan yang sangat pedih hingga pernah berdarah karena dilempari batu oleh anak-anak kecil disana. Malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Rasulullah SAW untuk mengangkat gunung dan ditimpakan ke warga Thoif atas perilaku mereka terhadap Rasulullah SAW, akan tetapi beliau membalasnya dengan mendoakan mereka dengan doa: "Ya Allah berikanlah petunjuk kepada kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengerti"

Usia 51 tahun:
Masuk Islam 6 orang dari kaum Anshor Madinah, juga masuk Islam sebanyak 9 jiwa dari bangsa Jin. Seperti yang disebutkan dalam Surat Al Ahqaf: 29.

Rasulullah Saw mendatangi beberapa kumpulan di Mina, Arofah dan sekitarnya guna mengajak mereka memeluk agama Islam.

Usia 52 tahun:
Terjadinya mu'jizat Isra' wa Mi'raj pada malam 27 Rajab. Rasulullah saw berangkat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang disana telah ada arwah semua Nabi yang diutus Allah Swt, kemudian semuanya sholat berjamaah dan Rasulullah saw sebagai Imamnya. Setelah itu diangkat Allah swt ke langit pertama hingga ke tujuh dan naik lagi ke Sidratul Muntaha. Rasulullah saw bertemu dengan Allah langsung, dan hanya Rasulullah saw yang mendapat kemuliaan ini didunia. Serta Rasulullah saw mendapat perintah langsung dari Allah swt untuk shalat 5 waktu dalam sehari, hal ini berbeda dengan ibadah-ibadah pada umumnya yang diturunkan dengan perantara malaikat Jibril. Maka dapat kita pahami bahwa kewajiban shalat 5 waktu adalah sangat tinggi kedudukannya dibanding ibadah-ibadah yang lain. Sehingga oleh Rasulullah SAW orang yang sengaja meninggalkan shalat tanpa udzur dikelompokkan seperti orang kafir.

Rasulullah saw megadakan pertemuan dengan 73 laki-laki dan 2 wanita dari kaum 'Aus dan Khazraj, serta membai'at mereka.

Usia 53 tahun:
Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Setelah mendapat banyak gangguan dan ancaman dari kaum kafir Mekkah maka Rasulullah SAW mendapat izin dari Allah swt untuk berhijrah.

Berangkatnya hari Senin, sampainya juga hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal. Ditemani oleh sahabat Sayyidina Abu Bakar as Shiddiq r.a dan menyewa jasa penunjuk jalan Abdullah Bin Uroiqit.

Rasulullah SAW bersama Sayyidina Abu Bakar as Shiddiq berangkat dan beristirahat di gua Tsur selama 3 hari.

Asma' putri Sayyidina Abu Bakar yang membawakan makanan bagi Rasulullah SAW dan ayahnya.

Putra Sayyidina Abu Bakar yang tetap di Mekkah ber-akting seakan tidak tahu menahu tentang kabar Rasulullah SAW dan ayahnya. Di pagi hari ia mendengar kabar dari orang Mekkah tentang strategi mereka dalam mengejar Rasulullah SAW, lalu menyampaikan kabar tersebut pada Rasulullah SAW dan ayahnya yang masih bersembunyi digua Tsur pada malam harinya, dengan tujuan agar Rasulullah SAW bisa menghindari makar jahat orang kafir Mekkah.

Setelah Rasulullah SAW dan Sayyidina Abu Bakar r.a merasa lebih aman maka beliau berdua melanjutkan perjalanan menuju Madinah dengan rute yang tidak biasa dan lebih jauh dengan tujuan menghindari kejaran kaum kafir Mekkah. Sehingga jarak total antara Mekkah Madinah yang ditempuh adalah ± 800, sekitar 200 km lebih jauh dari jalan utama. Semua ini dilakukan untuk menjaga agama yang mulia ini, juga agar kita sebagai ummatnya lancar beribadah. Maka alangkah besar aib seorang ummat Rasulullah SAW yang enggan beribadah, padahal sang Nabi SAW telah mengerahkan jiwa raganya untuk kita. 

Setelah melewati perjalanan yang berat maka pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal sampailah Rasulullah SAW dan Sayyidina Abu Bakar di kota Madinah, para kaum pria, wanita, tua muda, sampai anak-anak semuanya menyambut dengan antusias. Dengan menabuh terbang seraya mereka melantunkan qasidah:

Thala'al badru 'alaina
Min tsaniyyatil wada
Wajaba syukru 'alaina
Ma da'a lillahi da'....

Ya, telah muncul bulan purnama bagi kota Madinah, yang cahayanya tetap terang menerangi hati tiap muslim hingga hari ini.


Tahun 1 Hijriah (Usia 53 tahun):
Pembangunan masjid Quba'

Diserahkannya sahabat Anas bin Malik oleh ibunya sendiri kepada Rasulullah saw yang pada waktu itu beliau masih berusia 10 tahun, dengan tujuan agar Anas bin Malik bisa tinggal bersama Rasulullah saw & melayani beliau.

Didirikannya sholat Jum'at pertama bersama Rasulullah SAW di Madinah, yang juga awal dari khutbah dalam Islam.

Rasulullah saw berpuasa Asyuro di tahun pertama Hijriah, serta menganjurkan ummatnya untuk berpuasa.


Tahun 2 Hijriah (Usia 54 tahun):
Berpindahnya kiblat ke Masjidil Haram pada bulan Sya'ban.

Diwajibkannya mengeluarkan zakat harta & zakat fitrah bagi yang mampu.

Diwajibkannya puasa Ramadhan. 

Ditahun ini Rasulullah SAW mulai mengadakan perlawanan atas kaum kafir Makkah, diantara peperangan yang terjadi pada tahun ini adalah perang Badr yang merupakan tonggak sejarah awal kemenangan Islam atas orang kafir. Tepatnya pada 17 Ramadhan, pasukan muslim sebanyak 313 orang dengan hanya membawa 8 pedang dan dalam keadaan berpuasa, melawan 1000 orang kafir dengan senjata lengkap. Akan tetapi Allah SWT mentaqdirkan kemenangan berada di tangan Rasulullah SAW dan sahabatnya meski jumlah pasukannya sangat tidak seimbang. Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril a.s untuk membantu kaum muslimin, sehingga perang ini dimenangkan secara mutlak oleh Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya.

Dalam perang Badr setan turut berperan dengan menyelinap & berubah wujud menyerupai seorang raja dari negeri sebelah dan memberi motivasi kepada kaum kafir agar menghabisi muslimin, dan orang kafir sangat bergembira dengan raja tersebut. Akan tetapi ketika malaikat-malaikat yang dipimpin malaikat Jibril a.s ‪turun atas perintah dari Allah SWT maka setan menyaksikan turunnya ribuan malaikat tersebut dengan penuh rasa takut dan ia berlari terbirit-birit meninggalkan orang-orang kafir. Hal ini dianggap aneh oleh kaum kafir karena "raja sebelah" ini malah lari tunggang langgang setelah memberi motivasi. Kaum kafir sebagai manusia biasa melihat musuhnya hanya 300-an orang, karena sebagai manusia mereka tidak mampu melihat ribuan malaikat yang turun untuk membasmi kaum kafir. Maka setanpun lari dan kaum kafir dihabisi oleh semangat muslimin di tambah malaikat-malaikat Allah swt.

Terjadi beberapa peperangan di tahun ini diantaranya perang Sawiq, Ghotfan, Qorqoroh, serta beberapa peperangan yang tidak dihadiri oleh Rasulullah SAW.

Ditahun ini juga terselenggara pernikahan antara putri Rasulullah SAW tercinta yaitu Sayyidatina Fatimah az Zahra dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Tahun 3 Hijriah:
Kelahiran Cucu Rasulullah saw yaitu Sayyidina Hasan. 

Pernikahan sahabat 'Utsman bin 'Affan dengan putri Rasulullah saw yang bernama Ummi Kultsum.

Diharamkannya minuman keras. Dikisahkan ketika larangan minum tersebut turun ada beberapa sahabat yang sedang minum di suatu tempat, lalu lewat seorang sahabat menamakan pada mereka "wahai sahabat Rasulullah Saw telah turun ayat yang melarang minum-minuman keras", maka secara sontak peminum-peminum tadi membuang dan melemparkan botol minuman mereka sebagai bentuk kepatuhan mereka kepada Rasulullah saw, sekalipun mereka dalam keadaan mabuk. Dan dihari pelarangan minuman keras / khamr tersebut kota Madinah terbanjiri dengan khamr, karena setiap rumah yang ada khamrnya ditumpahkan kejalan-jalan, pembuktian "bercerainya" sahabat dengan khamr selamanya.

Setelah diharamkannya minuman keras, turun perintah untuk perang Uhud yang terjadi pada hari Sabtu di tengah bulan Syawwal.

Di perang ini Rasulullah saw memerintahkan pasukan pemanah untuk mengambil posisi dibukit belakang pasukan muslimin dan memback-up kaum muslimin yang berperang dibawah bukit tersebut, serta Rasul saw memerintahkan pemanah-pemanah tersebut untuk "tetap diatas bukit" baik apabila muslimin menang maupun kalah. Akan tetapi ketika kemenangan tampaknya sudah didepan mata beberapa dari pemanah tersebut mulai turun dan meninggalkan pos yang telah ditetapkan Rasulullah saw. Maka hal tersebut dilihat oleh Khalid bin Walid (yang saat itu belum memeluk agama Islam] dan beliau mengajak pasukan kafir untuk berputar mengelilingi gunung pemanah untuk menyerang kaum muslimin dari belakang hingga berguguran sekitar 70 muslimin di perang tersebut.

Tahun 4 Hijriyah:
Tahun terjadinya tragedi Berdarah Bi'r Ma'unah, yaitu ketika seorang meminta Rasulullah untuk mengirimkan ahli Qur'an ke desa mereka di daerah Najd guna mengajarkan mereka tentang agama Islam, maka Rasulullah saw mengirimkan 70 ahli Qur'an. Akan tetapi mereka dikhianati dengan di hadang di tengah jalan, lalu dibunuh. 

Di tahun ini Rasulullah saw menikah dengan Ummi Salamah.

Tahun kelahiran Sayyidina Husain cucu Rasulullah SAW.

Tahun 5 Hijriah:
Terjadinya perang Khandaq (parit), Tepatnya dibulan Syawwal. Diberi nama Khandaq yang artinya parit karena strategi Rasulullah saw dan sahabat yang menggali parit sangat besar di sekeliling kota Madinah untuk menghalangi kaum kafir Mekkah untuk mendekat. Rasulullah Saw ikut menggali parit tersebut hingga dikatakan tubuh beliau berbajukan tanah. 

Ada mu'jizat di perang ini adalah ketika sahabat Jabir menawarkan Rasulullah saw untuk makan ditengah-tengah proses penggalian, sambil mengatakan pada Rasulullah saw bahwa Rasulullah saw boleh mengajak 2 orang sahabat saja karena persediaan makanan yang sangat terbatas. Lalu Rasulullah saw dengan suara yang lantang menyeru kepada ribuan sahabat yang sedang menggali "WAHAI PARA SAHABAT, SILAHKAN MENUJU RUMAH SAHABAT JABIR KARENA IA TELAH MENYEDIAKAN MAKANAN UNTUK KALIAN SEMUA" Maka sahabat Jabir tegang setengah mati mendengar Rasulullah mengundang ribuan sahabat. Sontak ia langsung berlari ke rumahnya dan memberitahu istrinya bahwa mereka berdua dalam bencana karena Rasulullah saw mengundang ribuan sahabat ke rumahnya, padahal makanan hanya untuk 3 orang. Istrinya dengan sangat tenang mengatakan "apakah Rasul saw yang mengajak mereka semua?" Dijawab "ya", "kalau beliau yang mengajak apa yang perlu kau risaukan? Bukankah ia Rasulullah?" (Maksudnya adalah bahwa Rasulullah saw tak akan sekalipun menghinakan orang lain) lalu sahabat Jabir tenang mendengar kata-kata sang istri.

Sesampainya dirumah Jabir Rasulullah saw mengatakan biarkan aku yang meladeni semua sahabat, maka subhanallah mu'jizat beliau tampak saat itu, bahwa makanan yang mestinya hanya cukup untuk 3 orang ditangan Rasulullah saw cukup untuk ribuan sahabat yang kelaparan. Tentu saja hal ini melegakan sahabat Jabir walau sempat tegang juga pada awalnya. Sesuai kata-kata sang istri bahwa Rasul saw tak akan pernah mengecewakan siapapun.

Terjadi gerhana matahari, dan Rasulullah saw mengadakan sholat sunnah kusuf yaitu sholat gerhana matahari. Juga Rasulullah memohon agar diturunkan hujan setelah terjadi kegersangan yang luar biasa, dan dikabulkan oleh Allah swt.

Terjadi beberapa peperangan. Di antaranya Perang Hudaibiyah, Perang Bani Lihyan, Perang Dzi  Qord.

Islamnya sepupu Rasulullah saw yang bernama 'Aqil bin Abi Thalib, saudara Khalifah 'Ali bin Abi Thalib. Rasulullah mengatakan kepada 'Aqil "aku mencintaimu dua cinta, cinta karena engkau adalah sepupuku, dan cintaku kepada ayahmu Abu Thalib"


Tahun 7 Hijriah (Usia 60 tahun)
Terjadi perang yang dimenangkan Rasulullah saw di daerah Khaibar, yaitu sebuah daerah sekitar 190 km utara kota Madinah & disaat itu masuk Islamnya sahabat Abu Hurairah r.a.

Di sela-sela perang ini ada seorang wanita bernama Bintal Harits yang memasak daging kambing lalu menyelipkan racun mematikan dan didalam daging tersebut sebelum dihidangkan kepada Rasulullah Saw, ketika Rasul Saw akan memakan daging tersebut tiba-tiba beliau mengurungkannya sambil mengatakan "Sesungguhnya daging ini mengatakan padaku bahwa dia telah dicampur dengan racun". Maka selamatlah beliau dan tertangkaplah Bintal Harits. Apa hukuman dari Nabi Saw kepada si wanita yang akan meracunnya?. Beliau Memaafkannya.

Tahun 8 Hijriah:
Terjadi peristiwa besar yaitu Fathu Makkah / penaklukan kota Mekkah. Setelah perjalanan panjang dalam dakwahnya, akhirnya Rasulullah saw kembali ke kota yang konon penduduknya menghina, memburu, dan hendak membunuh beliau. Beliau kembali dengan kekuatan yang besar, penduduk Mekkah takluk tanpa perlawanan, akan tetapi Rasulullah Saw memasukinya dengan tawadu' dan tanpa rasa dendam meski banyak sahabat-sahabat beliau banyak yang dibunuh kaum kafir Makkah. Kemudian beliau bertawaf di Ka'bah, membuang berhala-berhala, serta berpidato didepan warga kafir Mekkah, diantara kalimat beliau adalah "Bubarlah kalian, kalian sudah termaafkan".

Tahun 9 Hijriah:
Terjadinya Perang Tabuk.

Pada tahun ini Sayyidina Abu Bakar memimpin beberapa sahabat berhaji.

Meninggalnya putra Rasulullah Saw yang bernama Ibrahim, dan Beliau Saw mengatakan "Sesungguhnya perpisahan denganmu wahai Ibrahim kami bersedih, akan tetapi kita tidak mengatakan kecuali perkataan orang-orang yang sabar: Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un".

Tahun 10 Hijriah:
Masuk Islam tahun ini diantaranya adalah sahabat Jarir bin Abdillah dari yaman, yang sangat tampan sekali, sehingga disebut oleh Sayyidina Umar bin Khattab sebagai "Nabi Yusuf-nya ummat ini".

Seorang bernama Musailimah mengaku bahwa dirinya adalah Nabi, dan mengatakan bahwa ia adalah sama dengan Rasulullah Saw. Seraya menulis surat kepada Rasulullah Saw dengan tajuk: "Dari Musailimah Rasulullah kepada Muhammad Rasulullah". Seraya Rasulullah Saw menjawab surat dengan tajuk "dari Muhammad Rasulullah kepada Musailimah si Pendusta".

Ada peristiwa dimana Rasulullah Saw mendoakan anak kecil sambil memegang kepalanya, si Musailimah pendusta ini meniru beliau, maka rambut yang pernah dipegang Rasulullah saw tidak beruban hingga tua, sedangkan rambut yang pernah didoakan Musailimah menjadi botak sampe 7 turunan!

Rasulullah Saw melaksanakan haji wada' yang artinya haji perpisahan, karena Rasulullah saw tidak berhaji lagi setelahnya.

Juga dinamakan haji Balagh (penyampaian) karena dalam haji ini Rasul saw menyampaikan bahwa seluruh syariat dari Allah swt telah disampaikan dengan sempurna. sebagaimana yang tertera dalam Surat Al Maidah: 3. Sehingga semua hukum untuk masalah baru yang datang setelah wafatnya Rasul saw tidak akan keluar dari koridor syariat Rasulillah.

Kepergian Sang Kekasih
Pada usia 63, beberapa bulan setelah haji wada' tepatnya hari Senin 12 Rabiul Awwal datanglah malaikat Izra'il kepada Rasulullah Saw yang saat itu dalam keadaan sakit. Malaikat Izrail membawa salam dari Allah swt dan menawarkan sesuatu yang tidak pernah ditawarkan ke hambanya dimanapun, yakni: "masih ingin terus hidup / sudah siap berjumpa dengan Allah swt", maka Rasul Saw menjawab "berjumpa dengan Allah".

Malaikat memulai proses pengambilan ruh dengan sangat lembut, akan tetapi Rasulullah saw merintih sambil menanyakan perihal sakitnya pencabutan nyawa, maka malaikat Izrail mengatakan "demi Allah tidak pernah aku mencabut makhluk lebih lembut dari ini ya Rasulullah". Beliau langsung ingat kepada ummatnya (bagaimana mungkin ummatku akan merasakan kepedihan seperti ini.

Beliau lalu berdoa, "Allahumma tsaqqil 'alayya wa khoffif 'ala ummati" artinya "Ya Allah, bebankan kepadaku sakitnya sakratul maut ummatku, dan ringankan atas mereka".

Maka kembalilah beliau dari alam fana ini menuju sang ilahi robbi, Madinah berduka, malaikat berduka, beberapa sahabat ada yang langsung meninggal mendengar kabar tersebut, ada yang pingsan, ada yang minta dibutakan agar tidak memandang dunia tanpa Rasulullah dan diqabulkan Allah swt.


اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ


Source: http://www.mistikuscinta.com/2014/02/ringkasan-sirah-nabawiyah.html#ixzz3NMpfkx23
Follow us: @Mistikus_Sufi on Twitter | mistikussufi on Facebook

https://www.google.com/contributor/welcome/?utm_source=publisher&utm_medium=banner&utm_campaign=ca-pub-2925047938169927
Visit Dukung Aswaja Magazine dengan menjadi Kontributor

Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger

 
Top