Benarkah Semua Sahabat Nabi Kafir???
Study Komprehensip dan Analisa Melalui Perspektif Fiqh Tahawwulat.
Oleh : Moh Nasirul Haq
Santri Rubat Syafii Yaman
Agama Islam ini hadir diantara kita tentunya melalui rangkaian mata rantai Perguruan dari para Ulama kepada para Tabi'in lalu kepada para Sahabat Nabi yang mana mereka semua adalah penerus perjuangan islam. Mengenai keistimewaannya sudah tidak diragukan lagi baik ditinjau dari segi fakta sejarah ataupun dalil Nash Quran dan Hadits.
Namun Dewasa ini hadir kembali sebuah pemikiran yang mengatakan bahwa semua sahabat nabi adalah Kafir kecuali tiga 3 orang saja. Tentu saja pemikiran ini berasal dari Sekte "Syiah" diantaranya kutipan pernyataan mereka mengenai kemurtadan para sahabat dalam kitab syiah: al-Kafi (al-Kulaini), jilid 8, hlm.245:
ﻋﻦ ﺻﺒﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﺑﻴﻪ ﺍﺑﻲ ﺟﻌﻔﺮ : ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﺮﺩﺓ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻻ ﺛﻼﺛﺔ ﻭﻫﻢ ﻣﻘﺪﺍﺩ ﺍﺑﻦ ﺍﺳﻮﺩ ، ﺍﺑﻮ ﺫﺭ ﺍﻟﻐﻔﺎﺭﻱ، ﺳﻠﻤﺎﻥﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲ ."
"Sesungguhnya orang-orang semua murtad pasca wafatnya nabi kecuali 3 orang yaitu Miqdad bin aswad, Abu Dzar al Ghifari, dan Salman al Farisi."
Berangkat dari sinilah saya tertarik untuk mengulas keabsahan kepemimpinan sahabat melalui Prespektif Fiqh Tahawwulat.
Rasulullah S.A.W bersabda:
ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺴﻨﺘﻲ ﻭﺳﻨﺔ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ ﺍﻟﺮﺍﺳﺪﻳﻦ ﺍﻟﻤﻬﺪﻳﻴﻨﻴﻴﻦ
"Hendaknya atas kalian agar berpegang teguh dengan Sunnah-Ku dan Sunnah Kholafa' Ar-rosyidin Al-Mahdiyyin."
Pengertian "Sunnah" disini menurut Ahli ushul adalah Perkataan nabi, perbuatan, dan penetapan Nabi Muhammad S.A.W." sementara menurut pandangan Fiqh Tahawwulat seperti Yang dijelaskan Oleh Al mufakkir Islami dalam kitab Al7Usus Wal-Muntholaqot juz.1 Hal.105:
"Pemahaman sunnah dalam fiqh tahawwulat sedikit berbeda dengan ulama ushul. yaitu, Sunnah Nabi dan Para khalifah dalam aspek menyikapi perbedaan dan pengabdiannya. Seperti contoh yang dilakukan Sayyidina Umar dalam menangani kasus orang yang melarang zakat."
Adapun pengertian dari "Khulafa'urrosyidin" Fiqh Tahawwulat memiliki pandangan sendiri seperti yang ada di Kitab Al-Fitan Hal. 103 ; "Khulafaurrosidin adalah mereka yang Memerintah kebaikan dan mencegah kemungkaran dialah khalifah Allah dimuka bumi juga khalifah kitabullah dan rasulnya."
Sementara berkaitan durasi berakhirnya khalifah fiqh tahawwulat beranggapan bahwa era ke-Khalifahan berakhir pada masa Sayyidina Hasan memandang adanya hadits dalam Sunan Tirmidzi 2226:
" ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﻓﻲ ﺍﻣﺘﻲ ﺛﻼﺛﻮﻥ ﺳﻨﺔ ﺛﻢ ﻣﻠﻚ ﺑﻌﺪﻩ "
"Masa Khalifah adalah 30 tahun lalu selanjutnya kerajaan."
ﻟﻘﺪ ﺍﺗﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﻗﻮﻟﻪ # ﺧﻼﻓﻪ ﺑﻌﺪﻱ ﺛﻼﺛﻮﻥ ﺍﻧﻘﻼ (ﺍﻟﺼﺪﻳﻖﺍﻻﻛﺒﺮ ﺹ 150;
Wafatnya baginda Rasulullah S.A.W Merupakan musibah terbesar bagi ummat islam ini. Dan ummat islam harus memulai Era baru yaitu perpindahan 'Amanah Risalah Nubuwwah' Menuju 'Amanah Khilafah Ummah'.
Namun tentu saja ini adalah tugas yang sangat berat dan harus memenuhi persyaratan sebagai Leader yang Memiliki kecerdasan ISQ, EIQ serta memiliki integritas dan kemampuan dalam metode ijtihad yang akan dilakukan. Dalam hal pemasrahan amanah agung ini nabi Muhammad S.A.W Memberikan isyarat yaitu melalui sebuah hadits :
ﻭﻭﺭﺩ : ﻟﻤﺎ ﺑﻨﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﺴﺠﺪ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﺟﺎﺀ ﺍﺑﻮﺍ ﺑﻜﺮ ﺑﺤﺠﺮ ﻓﻮﺿﻌﻪ ﺛﻢ ﺟﺎﺀ ﻋﻤﺮ ﺑﺤﺠﺮ ﻓﻮﺿﻌﻪ ﺛﻢ ﺟﺎﺀ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﺤﺠﺮ ﻓﻮﺿﻌﻪ . ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ :
" ﻫﻮﺀﻻﺀ ﻳﻠﻮﻥ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﺑﻌﺪﻱ "
"Saat nabi membangun masjid nabawi datang Abu Bakar membawa batu dan meletakkannya, lalu Umar datang membawa batu dan meletakkannya, dan datang Utsman membawa batu dan meletakkannya. Lalu nabi berkata : 'merekalah yang kelak akan menjadi khalifah setelahku'." (Al-Fitan Hal. 258-259).
Tentu saja berbicara seorang khalifah dan sahabat pastilah tak lepas dari keistimewaan beliau beliau. Mulai dari perjuangan bersama nabi, kesetiaan dalam kondisi apapun, juga pengorbanan mereka jiwa dan raga. Allah S.W.T berfirman dalam surat Al Fath ayat 29 yang artinya:
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar."
Sementara dalam hadits banyak sekali yang menerangkan keistimewaan sahabat diantaranya mengenai keistimewaan sahabat dimata nabi.
Keistimewaan Abu Bakar dalam Shahih Muslim 532 :
Keistimewaan Abu Bakar dalam Shahih Muslim 532 :
ﻟﻮ ﻛﻨﺖ ﻣﺘﺨﺪﺍ ﺧﻠﻴﻼ ﻻﺗﺨﺪﺕ ﺍﺑﺎ ﺑﻜﺮ
Keistimewaan Umar dalam Shahih Muslim 2396 :
ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ﻣﺎ ﻟﻘﻴﻚ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻗﻂ ﺳﺎﻟﻚ ﻓﺠﺎ ﺍﻻ ﺳﻠﻚ
ﻓﺠﺎ ﻏﻴﺮ ﻓﺠﻚ
Keistimewaan Utsman dalam Shahih Muslim 2401-2403:
( ﺗﺴﺘﺤﻲ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﻼﺋﻜﺔ ) ﻭ (ﺑﺸﺮﻩ ﺑﺎﻟﺠﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﺑﻠﻮﻯ ﺗﺼﻴﺒﻪ )
Dan Larangan membenci sahabat secara global dalam Shahih Muslim 3541:
ﻻ ﺗﺴﺐ ﺃﺻﺤﺎﺑﻲ ﻓﻠﻮ ﺍﻥ ﺍﺣﺪﻛﻢ ﺍﻧﻔﻖ ﻣﺜﻞ ﺍﺣﺪ ﺫﻫﺒﺎ ﻣﺎ ﺑﻠﻎ ﻣﺪ ﺍﺣﺪﻫﻢ ﻭﻻ ﻧﺼﻴﻔﻪ
Keistimewaan sahabat telah disepakati oleh Para Ulama seperti yang dijelaskan dalam kitab "Aunul Murid" juz.2 Hal.859: "Ulama ahlussunnah wal jamaah bersepakat bahwa paling istimewanya sahabat adalah Sayyidina Abu Bakar, lalu Sayyidina Umar, lalu Sayyidina Utsman, lalu Sayyidina Ali, lalu 10 orang yang yang dijanjikan surga, lalu ahli Badar, lalu ahli Uhud, lalu ahli Bai'at ridhwan, lalu sisa sahabat lainnya."
Dari konteks ini kita bisa simpulkan sementara bahwa sahabat istimewa. Lalu selanjutnya apakah benar syiah mengkafirkan sahabat hanya gara-gara tidak menjadikan Sayyidina Ali sebagai khalifah setelah nabi.???
Yang perlu digaris bawahi semua ulama ahlussunnah sepakat bahwa Sayyidina Ali adalah khalifah nabi namun mengenai waktu kepemimpinannya saja yang tidak harus pertama.
ﻭﺻﻔﺔ ﺍﻟﺘﺮﺗﻴﺐ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺨﻠﻔﺎﺀ # ﻻ ﺗﻨﻘﺾ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﻟﻤﺨﺼﻮﺹ ﻭﻟﻲ )ﻣﻨﻈﻮﻣﺔ ﺍﻟﺮﺿﺎ 125
Sebab kalau kita ungkap fakta historis sejarah dalam Fiqh Sirah Syekh Ramadhan Buthi memaparkan bahwa proses pemilihan sahabat melalui metode Ahlil Hilli Wal Aqdi yang dilakukan para pembesar islam. Baik saat Abu Bakar, Umar maupun Utsman.
Namun tetap saja Fanatisme dan Idealisme buta yang mengatasnamakan cinta ahlul bait, mereka mengkafirkan semua sahabat nabi dan melakukan tabarri (tabarra–yakni menyatakan sikap berlepas diri dan tidak mempunyai hubungan kasih sayang) terhadap mereka.seperti yang dikatakan oleh Muhammad Baqir al Majlisi dalam Kitab al Aqo'id :
ﺍﻥ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺍﻗﺎﻣﻮﺍ ﺑﻮﻇﺎﺋﻒ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ ﻣﻦ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﻬﻤﻴﻦ ﺑﺎﻟﻨﻔﺎﻕ ﻓﻲ ﺯﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻓﻐﺼﺒﻮﺍ ﺍﻟﺨﻼﻓﺔ
ﺑﻌﺪﻩ ﻋﻤﻦ ﻧﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ . ﻭﺍﻟﺤﺎﺻﻞ ﺍﻥ ﻫﻮﺀﻵﺀ ﻭﺍﻥ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻭﻣﻨﺘﺴﺒﻴﻦ ﺍﻟﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻰ
ﺍﻟﻤﺼﺮﺓ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻟﻜﻨﻬﻢ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﺍﻋﺪﺍﺀ ﻟﻺﺳﻼﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﻳﻈﻬﺮﻭﻥ ﺷﻴﺂ ﻣﻦ ﺷﻌﺎﺋﺮ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻛﻤﺎ ﺣﺼﻞ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺑﺼﻨﻤﻲ
ﻗﺮﻳﺶ
"Sesungguhnya tiga orang yang melaksanakan tugas khalifah diantara sahabat (Abu Bakar, Umar, Utsman) sejatinya adalah orang yang dianggap munafiq dizaman nabi mereka merebut kekuasaan setelah nabi dari yang telah ditetapkan Allah s.w.t dan rasulnya. Wal hasil mereka walaupun sahabat nabi dan bertendensi islam dan membantu nabi Muhammad tetapi mereka sebenarnya adalah musuh islam. Mereka berpura-pura menampakkan syiar islam padahal mereka seperti dua berhala quraish."
Tuduhan mereka atas kafirnya Abu Bakar dan Umar memiliki misi untuk menghancurkan keabsahan dan keaslian Al-Quran. Hal ini terbukti mereka menuduh Abu Bakar dan Umar telah melakukan perubahan terhadap Al Quran. Mengapa mereka mengatakan seperti itu?? jawabannya karena mereka tidak punya dalil pasti akan ke khalifahan Sayyidina Ali R.A oleh karena itu mereka harus menghancurkan Al Quran agar bisa membuat Al Quran palsu. Al Quran versi mereka 17.000 ayat.
Untuk menjawab tuduhan ini Syeh Ramadhan al Buthi sudah menjelaskan secara Eksplisit dalam kitabnya "Al Qur'an La Ya'tihil Bathil" bab 1 dan 2 mengenai tuduhan Al Quran telah dirubah dan Al Quran adalah karangan Sayyidina Umar r.a. kebencian mereka (syiah) tidak berakhir disini mereka mengatakan dalam Kitab Biharul Anwar yang artinya:
"Peringatan!!! ketahuilah Bahwa semulia-mulianya tempat, waktu, dan kondisi yang paling pas untuk melaknat dan mengutuk mereka (sahabat) yaitu disaat kalian berada di toilet dan sedang bersuci, terbebas dari kotoran, beristinjak. Dan katakan: 'Semoga Allah melaknat Umar, Utsman, Muawiyah, Yazid, Aisyah, Khofsoh dan sahabat lainnya'."
Seharusnya dari dalil dan fakta yang ada kita harus korelasikan. Bukankah Sayyidina Ali disaat khalifah Abu Bakar sudah termasuk orang yang membai'atnya? banyak dalil tentang hal itu. Begitu juga keikutsertaan Sayyidina Ali dalam mengawasi adanya daulah Khilafah dan mengikuti setiap kegiatan kaum muslimin. Seperti saat jama'ah dan pencetusan hukum adalah bukti atas persetujuannya kepada khalifah Abu Bakar??
Inilah akidah syiah yang perlu kita kritisi mengapa faktor khilafah saja mereka jadikan pemicu kekafiran seorang muslim tanpa ada hadits ataupun ayat yang jelas. Bukankah ini menggambarkan kerakusan mereka terhadap kepemimpinan dan kedengkian.???
Lalu jika semua sahabat nabi dikatakan kafir, murtad, dan ahli neraka secara tidak langsung mengatakan Dakwah Nabi Muhammad S.A.W GAGAL ???!!.
Kika benar sahabat itu kafir lalu agama ini juga diragukan kebenarannya???
Semua pertanyaan ini untuk syiah dan menjadi renungan kita semua agar kembali kejalan yang benar.
Wallohu A'lam
Tarim, 6 November 2015
Post a Comment Blogger Facebook