Aswaja Magazine

0
Wahabi memfitnah dengan mengatakan didalam shalawat Nariyah, ada kalimat yang mempertuhankan Nabi Muhammad ﷺ.
Yaitu pada kalimat:

ﺗَﻨْﺤَﻞُّ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻌُﻘَﺪُ
TANHALLU BIHIL'UQODU
"Semua kesulitan dapat terpecahkan".

ﻭَﺗَﻨْﻔَﺮِﺝُ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻜُﺮَﺏُ
WATANFARIJU BIHILKUROBU

"Semua kesusahan dapat dilenyapkan"

ﻭَﺗُﻘْﻀَﻰ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﺤَﻮَﺍﺋِﺞُ
WATUQDHOO BIHILHAWAAIJU 

"Semua keperluan dapat terpenuhi".

ﻭَﺗُﻨَﺎﻝُ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺮَّﻏَﺎﺋِﺐُ ﻭَﺣُﺴْﻦُ ﺍﻟْﺨَﻮَﺍﺗِﻢِ ﻭَﻳُﺴْﺘَﺴْﻘَﻰ ﺍﻟْﻐَﻤَﺎﻡُ ﺑِﻮَﺟْﻬِﻪِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻢ
WATUNAALU BIHIR ROGHOOIBU
WAHUSNUL KHOWAATIMI WAYUSTASQAAL
GHOMAAMU BIWAJHIHILKARIIMI

"Dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun".

Menurut Wahabi empat kalimat diatas merupakan pujian yang berlebihan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebab empat kemampuan diatas merupakan kemampuan yang hanya dimiliki Allah ﷻ dan bukan dimiliki oleh makhluk siapa-pun orangnya.

Jika kita perhatikan semua fitnah dan tuduhan syirik yang disampaikan Wahabi mengenai shalawat nariyah, dengan sengaja mereka membuang fungsi Tawassul pada shalawat nariyah, agar pembaca shalawat nariyah seakan-akan memohon doa kepada makhluk dan terkesan meminta kepada selain Allah ﷻ. 

Pada kenyataan-nya sangatlah jelas bahwasanya shalawat nariyah adalah shalawat pujian dan doa tawassul yang dengan perantara dan sebab Nabi Muhammad ﷺ memohon dan berdoa serta meminta kepada Allah ﷻ untuk menghilangkan kesulitan dan bencana serta memenuhi kebutuhan dan mengabulkan keinginan dan doa.

Kalimat doa tawassul seperti dalam shalawat nariyah sudah ada contoh sebelumnya, diantaranya dalam riwayatkan yang shahih Dari Utsman bin Hunaif tentang kisah orang buta yang membaca doa tawassul dengan perantara nabi Muhammad ﷺ agar sembuh dari sakit buta-nya, dengan sususan kalimat yang semakna dengan shalawat nariyah yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَة
"Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan bertawajjuh kepadaMu dengan PERANTARA NABIMU, Muhammad Nabi pembawa rahmat."

Hadits shahih riwayat Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, Imam an-Nasa'i, Imam Ibnu Khuzaimah, Imam Ibnu Majah dan Imam al-Hakim dalam Mustadrak, beliau berkata: ­sha­hih sesuai syarat Bukhari dan Muslim.

Jadi sangatlah jelas bahwasanya doa shalawat nariyah adalah berdoa kepada Allah ﷻ dengan tawassul melalui perantara nabi Muhammad ﷺ , bukan meminta kepada nabi Muhammad ﷺ, begitupun dengan doa orang buta dalam riwayat diatas bukanlah meminta kesembuhan kepada nabi Muhammad ﷺ, namun meminta kepada Allah ﷻ melalui perantara/tawassul kepada nabi muhammad ﷺ.
وربنا الرحمن المستعان ...

 Abu Muhammad Al-Maduri حفظه الله

Ikuti dan Share Channel Telegram SAHABAT ASWAJA
    
♻http://bit.ly/sahabataswaja

https://www.google.com/contributor/welcome/?utm_source=publisher&utm_medium=banner&utm_campaign=ca-pub-2925047938169927
Visit Dukung Aswaja Magazine dengan menjadi Kontributor

Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger

 
Top